Kemenperin Sukses Gelar Program Startup4Industry 2020

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sukses menggelar program Startup4Industry tahun 2020 yang melahirkan ekosistem perusahaan rintisan.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih. (Foto:Tagar/kemenperin.go.id)

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sukses menggelar program Startup4Industry tahun 2020, yang bertujuan untuk melahirkan ekosistem perusahaan rintisan yang dapat menjembatani kebutuhan industri dan masyarakat terhadap provider teknologi. Program ini menjadi pembuktian bagi para startup dalam negeri yang mampu berkarya dan berinovasi dengan memberikan dampak yang luas bagi ekonomi.

"Mengedukasi para pelaku industri, khususnya bagi sektor industri kecil menengah (IKM) tentang teknologi yang adaptable adalah tantangan bagi startup Indonesia. Hal ini harus diwujudkan bersama. Sebab, ada 4,2 juta IKM di tanah air yang perlu terus didorong untuk berevolusi menuju digitalisasi," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020.

Salah satu perusahaan rintisan lokal yang mendapat diapresiasi adalah PT Tri Stuba Amiga yang berhasil mendapatkan penghargaan kategori lima startup terbaik pada kompetisi Startup4Industry 2020 dengan mengusung inovasinya yang dinamakan Amiga System. Penghargaan tersebut diraih setelah melewati tiga tahap seleksi yang dimulai sejak awal November lalu.

"Pada rangkaian acara penghargaan, juga diisi dengan kegiatan Expose Day, yaitu ajang unjuk solusi teknologi buatan anak bangsa supaya dikenal luas oleh pelaku industri dan masyakarat," tutur Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih.

Dirjen IKMA menjelaskan, startup terbaik dipilih berdasarkan empat aspek, yakni peluang bisnis, teknis, kelayakan implementasi, dan dampak inovasi. Sebanyak 20 perusahaan rintisan terpilih menjadi finalis Startup4Industry 2020 dan ikut serta dalam Expose Day.

Founder PT Tri Stuba Amiga, Fitri Hardiyanti mengungkapkan bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum mengerti atau tidak dapat melakukan operasional dan administrasi usahanya sesuai dengan aturan dengan baik. 

Kami ingin membantu masyarakat yang memiliki usaha dengan permasalahan tersebut dengan menciptakan sistem yang mudah dimengerti dan diaplikasikan

"Kami ingin membantu masyarakat yang memiliki usaha dengan permasalahan tersebut dengan menciptakan sistem yang mudah dimengerti dan diaplikasikan, agar mereka dapat mengembangkan produk dan jasa yang dimiliki melalui aplikasi digital dan konvensional," paparnya.

Amiga System merupakan aplikasi pencatatan administrasi dan pembuatan invoice yang terintegrasi dengan aplikasi instant messenger, yaitu Whatsapp dan Telegram. Melalui aplikasi ini pelaku usaha dapat merekap uang masuk dan keluar, pengarsipan bukti transaksi, pembuatan invoice, pembuatan perjanjian, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan administrasi hanya melalui chat. []

Baca juga:

Berita terkait
Kemenperin Kembangkan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
Industri Farmasi serta alat kesehatan adalah salah satu sektor yang mampu mencatat kinerja gemilang di tengah pandemi Covid.
Kemenperin Dorong Industri Logam Tanah Air
Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya industri logam di tanah air yang merupakan sektor strategis dalam menopang bahan baku industri.
Kemenperin Susun Aturan SNI Wajib untuk Produk Refraktori
Kemenperin menyusun aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk produk refraktori yang mungkin terealisasi tahun 2021 mendatang.
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan