KemenKopUKM Susun 6 Indikator Adaptasi & Transformasi KUMKM

Kementerian Koperasi dan UKM optimistis kontribusi ekspor UMKM akan meningkat menjadi 15,12 persen pada tahun 2021.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang ekonomi kerakyatan, M. Riza Damanik. (Foto:Tagar/KemenkopUKM)

Jakarta -  Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) optimistis kontribusi ekspor UMKM akan meningkat menjadi 15,12 persen pada tahun 2021, ditengah bencana pandemi Covid-19. Bahkan target tersebut akan ditingkatkan pada 2024 menjadi 21,60 persen. 

Pada tahun 2021, kita menargetkan PDB UMKM menjadi 62,36%, PDB koperasi 7,54%, kontribusi ekspor UMKM 15,12%, pertumbuhan start-up berbasis inovasi dan teknologi 900 unit, 150 unit koperasi modern dan 0,55% UKM naik kelas.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang ekonomi kerakyatan, M. Riza Damanik mengungkapkan, saat ini ekspor UMKM hanya berkisar 14,37 persen. Pemerintah sendiri, melalui KemenkopUKM telah memiliki peta jalan (Roadmap) pengembangan koperasi dan UMKM 2021-2024.

"Kita ingin menggunakan peta jalan ini sebagai acuan KUMKM di masa depan. Kita optimis akan ada peningkatan signifikan hingga 2024," ucap Riza dalam pemaparan Outlook 2021 Adaptasi dan Transformasi KUMKM, di Jakarta baru-baru ini.

Riza juga menjelaskan, terdapat 6 indikator strategis untuk mewujudkan koperasi modern dan UMKM naik kelas serta sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Indikator tersebut,  seperti peningkatan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM, PDB koperasi, ekspor UMKM, pertumbuhan start-up koperasi, koperasi modern dan UKM naik kelas.

"Kita dorong UMKM naik kelas, koperasi modern, sekaligus kewirausahaan semakin meningkat. Pada tahun 2021, kita menargetkan PDB UMKM menjadi 62,36%, PDB koperasi 7,54%, kontribusi ekspor UMKM 15,12%, pertumbuhan start-up berbasis inovasi dan teknologi 900 unit, 150 unit koperasi modern dan 0,55% UKM naik kelas," sebutnya.

Menurut Riza, indikator tersebut disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya, modalitas UMKM dan koperasi saat ini, kondisi ekonomi dalam dan luar negeri saat ini dan ke depannya, serta masukan-masukan yang datang dari berbagai pihak.

Termasuk para akademisi, asosiasi, pelaku UMKM dan koperasi serta daerah. Indikator tersebut kata Riza, akan menjadi acuan kolaborasi pengembangan koperasi dan UMKM ke depan.

"Pada 2024 diharapkan kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional menjadi 65%, PDB koperasi 11,54%, kontribusi ekspor UMKM 21,60%, start-up berbasis inovasi dan koperasi 850 unit, koperasi modern berbasis digital 100 unit dan rasio kewirausahaan 3,95%," ucap Riza.

Adapun Indonesia berada di posisi ke-4 negara dengan jumlah start-up terbanyak. Hal itu menjadi modal besar untuk mewujudkan start-up berbasis inovasi dan teknologi. Selain itu menurut Riza, dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, maka akan mempercepat tumbuh kembangnya koperasi di Indonesia.

"Peluangnya percepatan digitalisasi koperasi justru ada di UU Cipta Kerja. Dengan begitu akan semakin banyak anak muda tertarik menjadi anggota koperasi, mengembangkan usaha berbasis koperasi dan bangga untuk berkoperasi," tambah Riza. [] 

Berita terkait
KemenkopUKM Dorong Pemulihan KUMKM Lewat Platform Digital
KemenkopUKM mengatakan, di masa pandemi ini KUMKM dapat bangkit dengan memanfaatkan platform digital.
KemenkopUKM: Banpres Produktif Harus Tepat Sasaran
Kementerian Koperasi dan UKM, melakukan monitoring dan evaluasi Banpres Produktif agar tepat sasaran.
KemenkopUKM Siap Fasilitasi Budidaya Udang di Muara Gembong
Menkop UKM, Teten Masduki, menyatakan pihaknya siap memfasilitasi para petani udang di Muara Gembong.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.