Kemenkop UKM: Semua Sektor UMKM Terguncang Akibat Covid-19

Kemenkop UKM mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi UMKM. Sebab pandemi Covid-19 menyebabkan goncangan serius di semua sektor.
Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Herustiati. (Foto:Tagar/Kemenkop UKM)

Jakarta - Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Herustiati mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi UMKM. Pandemi Covid-19 menyebabkan goncangan serius bagi UMKM, baik dari sisi supply maupun demand dan hampir di semua sektor.

"Berbagai hasil survey dampak pandemi Covid 19 terhadap UMKM menunjukkan berbagai masalah pada setiap aspek bisnis," tuturnya pada acara Refleksi 2020 dan Outlook 2021 di Jakarta, belum lama ini.

Aspek yang bermasalah itu antara lain, aspek pemasaran dimana terjadi penurunan permintaan pelanggan, kesulitan berjualan secara daring. Lalu aspek produksi, dalam hal ini terjadi kenaikan harga barang baku dan kesulitan mendapat bahan baku. sedangkan aspek keuangan terjadinya kekurangan uang kas, dan adanya hutang atau kredit yang jatuh tempo.

Berbagai hasil survey dampak pandemi Covid 19 terhadap UMKM menunjukkan berbagai masalah pada setiap aspek bisnis.

Hal ini membuat Pemerintah telah menyiapkan langkah kebijakan untuk mengatasi Covid-19, termasuk di bidang ekonomi untuk memperkuat pondasi keberlangsungan usaha koperasi dan UMKM (KUMKM) melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan berbagai program bantuan bersifat moneter, mulai dari BanPres Produktif Usaha Mikro, bantuan produktif untuk ultra-mikro dan mikro, restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro, restrukturisasi kredit untuk koperasi, hingga bantuan non-moneter seperti pendampingan UMKM," tegas Herustiati.

Sementara untuk pendampingan UMKM, KemenKopUKM bersinergi dan berkolaborasi dengan asosiasi, komunitas, akademisi, maupun Perusahaan Teknologi Indonesia.

"Serta mengoptimalkan fungsi PLUT sebagai sarana pendampingan UMKM yang tersebar di 71 Kabupaten/Kota dengan jumlah pendamping 409 orang, untuk bersama-sama bergotong royong membantu UMKM," sebutnya.

Menurut Herustiati, strategi pendampingan UMKM di era pandemi covid19 difokuskan kepada pengembangan inovasi dan kreativitas, baik di level produk maupun pelayanan sesuai perubahan preferensi dan perilaku konsumen, dengan cara mereview proses bisnis dan memanfaatkan informasi Teknologi secara optimal.

"Tak Lupa, kita akan mereview proses bisnis dan memanfaatkan Teknologi Informasi," tegas Herustiati.[] 

Berita terkait
KemenkopUKM Perkuat Korporatisasi Peternak di Industri Susu
MenkopUKM Teten Masduki, ingin memperkuat korporatisasi peternak di industri persusuan dengan membangun model usaha berskala bisnis.
Menkop UKM: Pengusaha Perempuan Pahlawan Ekonomi Sektor KUKM
MenkopUKM Teten Masduki menyebut, pengusaha perempuan dan perannya sangat strategis sebagai pahlawan ekonomi khususnya di sektor Koperasi dan UKM.
MenkopUKM Dorong Model Bisnis Sirkuit Ekonomi Lewat Koperasi
MenkopUKM Teten Masduki mengajak para petani mengembangkan model bisnis sirkuit ekonomi melalui koperasi.