Kemenko PMK Bersama 4 Organisasi Perkuat Revolusi Mental

Menko PMK bersama organisasi islam dan guru lakukan kerja sama dengan menandatangani Nota Kesepahaman.
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Forum Rektor Indonesia (FRI), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). (Foto: Tagar/dok. Kemenko PMK)

Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) lakukan kerja sama bersama dengan beberapa organisasi Islam dan organisasi guru.

Empat lembaga yang terlibat dalam kerja sama ini yakni Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Forum Rektor Indonesia (FRI), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Kerja sama tersebut dilakukan oleh Kemenko PMK dengan lakukan penadatanganan serta penyerahan Nota Kesepahaman. Pada Nota kesepahaman tersebut berisi komitmen kerja sama empat tahun antar kedua belah pihak dalam upaya guna meningkatkan pembangunan manusia dan kebudayaan.

Pada Nota Kesepahaman isi salah satu diantaranya yakni penguatan revolusi mental pada berbagai kegiatan di lingkungan organisasi maupun masyarakat.

Revolusi mental itu simpelnya perubahan dari yang belum baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Saya kira itu yang menjadi tujuan dan empat organisasi ini sudah sangat representatif,

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) adanya nota kesepahaman bersama 4 organisasi besar di Indonesia tersebut merupakan salah satu langkah utama guna wujudkan Indonesia yang lebih baik melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

"GNRM ini tidak mudah diterjemahkan dalam gerakan-gerakan riil tanpa dukungan kekuatan dari organisasi kemasyarakatan. Kerja sama ini agar keterlibatan masyarakat bisa betul-betul nyata dan terealisasi," ucap Muhadjir.

Menko PMK juga pastikan gerakan revolusi mental harus libatkan banyak orang dan kegiatan yang bersifat serentak serta dilakukan dari berbagai penjuru, yang mana 4 organisasi tersebut merupakan organisasi besar yang miliki banyak massa dan ruang lingkup luas yang tersebar hampir di seluruh daerah di Indonesia.

Muhadjir juga menyampaikan tujuan revolusi mental dengan ke 4 organisasi tersebut.

"Revolusi mental itu simpelnya perubahan dari yang belum baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Saya kira itu yang menjadi tujuan dan empat organisasi ini sudah sangat representatif," ujarnya.

Menko PMK juga menyampaikan mengapa penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan menjelanga akhir tahun yakni supaya kegiatan-kegiatan konkret terkait revolusi mental dapat segera dilakukan.

"Saya kira MoU ini juga harus kita jadikan momentum. Di samping membangun karakter melalui perubahan mindset dalam membangun revolusi mental juga bisa dijadikan lompatan untuk menghasilkan inovasi-inovasi bagi kemajuan bangsa," ujarnya.

Sesuai dengan pernyataan tersebut, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Ketua Umum PB NU Said Aqil Siraj, Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi, dan Ketua Forum Rektor Indonesia Arif Satria menyatakan akan menindaklanjuti nota kesepahaman tersebut dengan kegiatan konkret yang mendukung pembangunan manusia serta kebudayaan. []

Baca juga:

Berita terkait
Menko PMK: Pembangunan Keluarga Guna Tangani Stunting
Muhadjir Effendy sampaikan untuk menangani permasalahan stunting perlu dilakukan pembangunan keluarga.
Menko PMK: UU Cipta Kerja Tidak Anak Emaskan Pengusaha Besar
Menko PMK, Muhadjir Effendy menyatakan UU Cipta kerja bukan untuk menganakemaskan pengusaha besar melainkan mendukung pelaku usaha domestik.
Menko PMK: Kurikulum SMK Bekal Masuki Dunia Kerja
(Menko PMK), nyatakan kurikulum di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo permudah siswa dapatkan pekerjaan setelah lulus.