Jakarta - Direktur Sekolah Menengah Atas Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suhartono Arham mengapresiasi langkah sejumlah sekolah yang melakukan vaksinasi pada siswanya.
Menurutnya, selain sebagai upaya pemulihan, vaksinasi Covid-19 pada anak akan membantu persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada masa pandemi.
"Saya harap gerakan ini diikuti yang lain, untuk bersama-sama melakukan vaksinasi pada calon peserta didiknya,” ujar Suhartono di Jakarta, Senin, 12 Juli 2021.
Ia juga mengapresiasi yang dilakukan alumni Kolese Kanisius Menteng 64 menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 massal, baik bagi anak maupun siswa berusia 12-17 tahun. Program itu dilakukan tepat pada hari pertama dimulainya tahun ajaran baru 2021-2022 untuk pelajar tingkat SMP-SMA.
Saya harap gerakan ini diikuti yang lain untuk bersama-sama melakukan vaksinasi pada calon peserta didiknya.
Menurutnyam PTM terbatas dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Selain itu, ada syarat lain yang harus dipenuhi, di antaranya adalah izin dari orang tua peserta didik.
“Kita turut serta berpartisipasi, mengambil peran sekecil apa pun untuk membantu pemerintah, dalam menekan laju penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Di sisi lain, Rektor Kolese Kanisius, Pater Heru Hendarto SJ, mengatakan vaksinasi adalah bentuk gotong royong kemanusiaan untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Heru mengatakan tidak banyak yang Kolase Kanisius buat, tetapi harus berbuat sesuatu.
"Gotong royong kemanusiaan adalah kesempatan yang indah, yang harus kita tunjukkan, kita jangan putus asa, untuk secepatnya meningkatkan herd immunity,” kata Heru. []