Kemendikbudristek Siap Rancang Kurikulum Prototipe

BSKAP Kemendikbudristek Anindito Aditomo menyebut pihaknya siap merancang kurikulum prototipe sebagai opsi kebijakan kurikulum pemulihan.
Kepala BSKAP Kemendikbud Ristek Anindito Aditomo. (Foto: Tagar/Instagram/@ninoaditomo)

Jakarta - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (BSKAP Kemendikbudristek) Anindito Aditomo menyebut pihaknya siap merancang kurikulum prototipe sebagai opsi kebijakan kurikulum pemulihan pembelajaran.

“Hasil ini menguatkan kami dalam merancang Kurikulum Prototipe agar lebih efektif,” ujar Anindito Aditomo dalam siaran pers “Kurikulum Prototipe Sebagai Opsi Dukung Pemulihan Pembelajaran” di website resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, kemarin, 23 Desember 2021.

Meski merupakan lanjutan dari Kurikulum Masa Khusus Pandemi Covid-19 atau Kurikulum Darurat, ia tetap memperbolehkan satuan pendidikan untuk menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masing-masing sekolah.


Sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Darurat juga silakan memilih apakah akan tetap menerapkan Kurikulum Darurat atau Kurikulum Prototipe.


Anindito bahkan menegaskan apapun sekolah berhak mengambil apapun opsinya, asal diharapkan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan.

“Kurikulum Prototipe sebagai tambahan aksi. Bagi satuan pendidikan yang tetap menerapkan Kurikulum 2013 apa adanya silakan. Sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Darurat juga silakan memilih, apakah akan tetap menerapkan Kurikulum Darurat atau Kurikulum Prototipe,” kata Anindito.

Lewat pemaparannya, ia menjelaskan bahwa kurikulum prototipe ini bertujuan untuk memberi ruang yang lebih luas dalam pengembangan karakter dan kompetensi dasar siswa, seperti pada literasi dan numerasi.

Sebelum menyatakan minat untuk menerapkan kurikulum ini, Anindito menyebut sekolah akan diberi waktu yang cukup untuk mempelajari konsepnya terlebih dahulu. Termasuk, pelatihan tambahan yang akan difasilitasi Kemendikbud Ristek bagi para guru dan kepala sekolah agar Kurikulum Prototipe ini dapat diterapkan sesuai dengan konteks dan kemampuannya.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan 3 karakteristik utama dari Kurikulum Prototipe yang dinilai dapat mendukung pemulihan pembelajaran para siswa Indonesia ini. 

Pertama, pengembangan kemampuan non-teknis atau soft skills dan karakter yang mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis proyek. Kedua, memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi karena kurikulum ini lebih berfokus pada materi esensial.

"Ketiga, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal," ujarnya.

Di sisi lain, Anindito juga bahwa menyebut perencanaan kurikulum sekolah ini masih dapat diatur secara lebih fleksibel. Mengingat, tujuan belajarnya dapat ditetapkan per fase guna memberi fleksibilitas bagi guru dan sekolah dan jam pelajarannya pun ditetapkan per tahun sehingga sekolah dapat berinovasi dalam menyusun pembelajaran atau kurikulum yang ada.

(Eka Cahyani)


Berita terkait
Rekomendasi 6 Produk Asuransi Pendidikan Terbaik untuk Masa Depan Anak
Sebagai orang tua kita perlu mempersiapkan keperluan anak mulai dari kebutuhan pokok hingga asuransi pendidikannya dengan baik.
5 Langkah Menyiapkan Biaya Pendidikan Perguruan Tinggi Anak
Apa yang terlihat mahal sekarang akan menjadi lebih mahal saat anakmu siap masuk perguruan tinggi.
Tips Bagi UKM Pendidikan Agar Konsumen Loyal
Tak dapat dipungkiri banyak yang telah sukses dalam usaha pendidikan. Namun, tak sedikit pula yang gagal dan ini tips UMK pendidikan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.