Kemendikbud Terus Usulkan Warisan Budaya ke UNESCO

Kemedikbud terus mengusulkan warisan budaya ke Unesco. Setelah batik, kini megusulkan pencak silat, pantun dan gamelan.
Traditional Textile Arts Society of South East Asia menggelar The 7th ASEAN Traditional Textile Symposium di Yogyakarta. Acara simposium ini juga dibarengi dengan pameran tekstil tradisional se-ASEAN pada 5-8 November 2019. (Foto : Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) setiap tahun berupaya mengusulkan warisan budaya tak benda milik Indonesia untuk diakui UNESCO. Setelah batik, Kemendikbud mengusulkan pencak silat kemudian pantun dan gamelan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat upaya pelestarian warisan budaya tak benda Nusantara.

Kepala Sub Direktorat Warisan Budaya Tak Benda Kemendikbud RI, Binsar Simanullang mengatakan terus mengumpulkan berbagai warisan budaya tak benda milik Indonesia sebagai upaya perlindungan kebudayaan. Saat ini sudah menetapkan 1.089 warisan budaya tak benda dari seluruh daerah di Indonesia.

"Dari jumlah itu, 39 di antaranya merupakan warisan budaya tak benda Indonesia yang berkaitan dengan tekstil tradisional, seperti batik, ulos, dan kain tenun,” katanya usai pembukaan The 7th ASEAN Traditional Textile Symposium di Yogyakarta, Selasa, 5 November 2019.

Binsar mengatakan warisan budaya tak benda merupakan bagian dari identitas bangsa yang perlu dilestarikan. Warisan budaya tak benda juga menjadi bagian dari kepribadian dan budaya bangsa. Untuk semakin menguatkannya, setiap tahunnya satu persatu yang telah ditetapkan diusulkan ke UNESCO untuk mendapat pengakuan internasional.

warisan budaya tak benda Indonesia yang berkaitan dengan tekstil tradisional, seperti batik, ulos, dan kain tenun.

Dia mengatakan saat ini baru sembilan warisan budaya tak benda Indonesia yang sudah diakui UNESCO, salah satunya batik. "Kami melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan,” katanya.

Binsar mengaku memiliki agenda pengusulan warisan budaya tak benda yang akan mengikuti sidang penetapan warisan budaya UNESCO di Kolumbia. Untuk Desember 2019 ini, pencak silat yang menjadi warisan budaya yang akan diusulkan. Selanjutnya di akhir 2020, Kemendikbud RI akan mengusulkan pantun.

Menurut dia, usulan pantun ke UNESCO dilakukan bersama dengan Malaysia. Sedangkan di akhir 2021, merencanakan mengusulkan gamelan. "Pemilihan warisan budaya tak benda yang diusulkan ke UNESCO ini lebih pada urgensinya,” kata dia.

President of Traditional Textile Arts Society of South East Asia (TTASSEA), Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam X mengatakan upaya memperkenalkan wastra Indonesia harus dilakukan terus menerus. Tujuannya agar bisa lebih dikenal dunia. Salah satu upaya pengenalan yang bisa dilakukan adalah melalui simposium dan pameran.

Menurut dia, di Indonesia banyak sekali kain tradisional yang belum terangkat. Dengan simposium ini, negara-negara di ASEAN maupun dunia bisa menjadi lebih tahu tentang Indonesia yang kaya wastra-wastra tradisional. "Kalau kurang promosi, tentu tidak akan terkenal wastra-wastra kita. Kita harus promosikan,” ujarnya. []

Baca Juga :

Berita terkait
Penambang di Sumbar Rusak Warisan Budaya
Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto masuk dalam Warisan Budaya Dunia UNESCO. berikut himbauan untuk masyarakat Sumatra Barat.
Ribuan Pesepeda Ontel Berkumpul di Yogyakarta
Ribuan pecinta sepeda ontel berkumpul di Yogyakarta. Even yang diprakarsai Komunitas JRO ini akan menyusuri sejumlah bangunan bersejarah.
Pemanfaatan Bio Sawit Bisa Tekan Biaya Produksi Batik
Produsen batik perlu diperkenalkan dengan bio paraffin substitute dari sawit menggantikan parafin karena bisa menekan biaya produksi
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.