Yogyakarta - Ribuan pesepeda ontel akan berkumpul di Yogyakarta pada Sabtu dan Minggu, 9 sampai 10 November 2019. Mereka berpartisipasi dalam kegiatan yang diinisiasi Komunitas Jogja Republik Ontel (JRO) berkolaborasi dengan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Dalam even itu salah satunya parade sepeda ontel. Pecinta sepeda kayuh ini akan menjelajahi museum di Yogyakarta yang masih berkaitan dengan Benteng Vredeburg Yogyakarta, Minggu pukul 08.00 WIB. Parade ontel akan melewati bangunan bersejarah yang dikoleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, seperti Museum Taman Siswa, Mandala Bakti Wanitatama, Kampus UGM, dan Tugu Yogyakarta.
Kepala Bidang Penyusun dan Perencana Program Benteng Vredeburg Agus Sulistyo mengatakan ada alasan memilih melewati Museum Taman Siswa. "Museum sebagai tempat tinggal Ki Hadjar Dewantara dipilih karena di dalam Benteng Vredeburg juga terdapat diorama Ki Hadjar Dewantara,” ujarnya dalam jumpa pers Jelajah Sepeda Wisata Sejarah di Benteng Vredeburg, Selasa, 5 November 2019.
Agus mengungkapkan, kegiatan yang pertama kali digelar pada 2017 ini menjadi program unggulan Benteng Vredeburg. Museum ini ingin mewujudkan kegiatan yang berbasis keterlibatan publik, dalam hal ini komunitas sepeda.
“Kami ingin pesepeda tua tidak hanya mencintai museum sebagai tempat menyimpan benda masa lalu, namun juga sebagai tempat edukasi sejarah, rekreasi dengan keluarga, sekaligus ajang kreativitas pada pecinta ontel,” ujar dia.
Menurut Presiden JRO Muntowil, even tahunan ini selain untuk mempromosikan pariwisata Yogyakarta juga mengkampanyekan gerakan bersepeda, berserta fasilitas pendukungnya. Kampanye itu juga akan dideklarasikan dalam Deklarasi Raja Kaya yang akan dilakukan sebelum parade sepeda ontel.
Kami ingin pesepeda tua tidak hanya mencintai museum sebagai tempat menyimpan benda masa lalu.
Ada beberapa poin dari Deklarasi Raja Kaya. Antara lain Yogyakarta adalah Kota Sepeda, bersepeda itu sangat manusiawi dan membumi, bersepeda itu menyehatkan dan menambah saudara, bersepeda itu cerminan seni dan budaya, bersepeda itu menyelamatkan bumi dari polusi, bersepeda itu membuat kita kaya, dan mari kita bersepeda untuk segala aktivitas.
Pria yang akrab disapa Towil ini mengatakan Raja Kaya ini merupakan nilai yang dipegang masyarakat Jawa agraris zaman dulu. "Mereka menabung dalam bentuk ternak, sedangkan kami mengambil spirit menabung dalam bentuk sepeda tua,” katanya. []
Baca Juga:
- Mau Ketemu SBY, Rahman Nekat Gowes Sepeda Dari Tegal ke Cikeas
- Hadiri Pelantikan, Caleg PSI Ngonthel dari Rumah ke DPRD
- Yogyakarta Menuju Pusat Pariwisata Terkemuka di Asia