Kemendikbud Minta Kasus Kematian Menwa UNS Diusut Tuntas

UNS telah membentuk tim evaluasi di tengah mencuatnya kasus Diklatsar Menwa yang menewaskan salah satu pesertanya.
Kepolisian mengumpulkan bukti dari peralatan yang dibawa korban yang meninggal dalam Diklat Menwa UNS, Solo, Senin, 25 Oktober 2021. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan telah mendesak Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) untuk mengusut tuntas kasus tewasnya mahasiswa dalam Pendidikan dan Latihan Dasar Resimen Mahasiswa (Diklatsar Menwa). 

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam mengingatkan, kampus harus jadi tempat paling aman dari tindak kekerasan.

"Saya sudah minta pada Pak Rektor untuk diusut tuntas kejadian tersebut. Kampus harus kita pastikan menjadi tempat yang paling aman dari perundungan, kekerasan, kekerasan seksual, dan intoleransi," ujar Nizam, kepada wartawan, Kamis, 28 Oktober 2021.

Nizam menyatakan keprihatinannya dan mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Namun, sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti kejadian tersebut diakibatkan oleh kecelakaan atau kesengajaan. Saat ini, rektor UNS dan jajarannya bersama dengan pihak berwajib sedang melakukan pendalaman atas kasus tersebut.

"Saya belum tahu apakah kejadian tersebut karena kecelakaan atau kesengajaan. Rektor UNS dan jajaran bersama pihak berwajib sedang melakukan pendalaman," katanya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Ahmad Yunus mengatakan, UNS telah membentuk tim evaluasi di tengah mencuatnya kasus Diklatsar Menwa yang menewaskan salah satu pesertanya. 

"UNS membentuk tim evaluasi mengenai pelaksanaan Diklatsar Menwa ini atau Satuan Korps Mahasiswa Siaga 905," ujar Ahmad di Solo, Rabu, 27 Agustus 2021.

Tim evaluasi akan berkoordinasi dengan pihak kampus untuk memperoleh data atau informasi, baik dari pelatih maupun peserta Diklatsar Korps Mahasiswa Siaga 905. 

"Yang pasti dari autopsi kami masih menunggu hasil resmi dari kepolisian. Hasil itu akan kami terima dan akan membahas bersama dengan pihak kepolisian. Persoalan ini kami serahkan ke kepolisian apakah itu dugaan kekerasan atau kecelakaan biasa," katanya.




Saya sudah minta pada Pak Rektor untuk diusut tuntas kejadian tersebut. Kampus harus kita pastikan menjadi tempat yang paling aman dari perundungan, kekerasan, kekerasan seksual, dan intoleransi.




Pada kesempatan yang sama, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto mengatakan bahwa pihak kampus melakukan gerak cepat terkait dengan pencarian data.

"Saat ini mahasiswa sudah di BAP di kepolisian, seluruh panitia diambil keterangannya. Kami juga berusaha dapat fakta di lapangan menurut pengakuan panitia," tututnya.

Terkait dengan tuntutan dari masyarakat maupun kampus atas kejadian tersebut, Ahmad mengatakan bahwa kampus akan meresponnya dengan membentuk tim evaluasi sesuai dengan aturan kampus. Ia menyebutkan tim evaluasi tersebut terdiri atas unsur hukum, unsur kedokteran, tokoh aktif dalam pembinaan organisasi mahasiswa (ormawa), aktif dalam ormawa dan sekarang menjabat sebagai wakil dekan UNS.

"Ditambah lagi unsur administrasi. Tim evaluasi ini kami batasi secepatnya agar bisa mendahului dari pihak kepolisian untuk mendapatkan evaluasi dan merekomendasikan hasilnya ke pimpinan untuk selanjutnya menjatuhkan sanksi ke ormawa tersebut," katanya.

Sebelumnya, seorang mahasiswa berinisial GE dilaporkan meninggal di RSUD dr Moewardi saat mengikuti kegiatan Diklatsar Menwa pada Minggu pukul 22.02 WIB. Polresta Solo membentuk tim khusus untuk melakukan serangkaian penyelidikan. Penyelidikan dimulai pada Minggu malam itu juga. []


Baca Juga:

Berita terkait
Poster Kritikan! BEM UNS: UU Hanya Dibubarkan Bukan Ditangkap
Mahasiswa UNS membuat beberapa poster kritikan terhadap Jokowi dan dibentangkan di depan gedung kampusnya agar Jokowi dapat melihat aspirasinya.
UNS Terima 33 Mahasiswa Asing Tahun Ini
Tahun ini Universitas Sebelas Maret (UNS) menerima 33 mahasiswa asing dari 13 negara yang sudah menjalani orientasi dan pembekalan khusus.
Berprestasi di Unsri, Muhammad Imam Ammarullah Kini Aktif Meneliti
Muhammad Imam Ammarullah menjadi salah satu mahasiswa berprestasi yang mendapatkan penghargaan pada wisuda ke-143 Unsri pada tahun 2019.