Keluarga TKI Asal Banyuwangi di Malaysia Tertipu Rp 100 Juta

Ketua DPC SBMI Banyuwangi melakukan advikasi atas laporan dari keluarga TKI di Malaysia yang diduga menjadi korban penipuan.
Buruh migran Indonesia asal Banyuwangi, Sunarto yang terbaring lemah dan mendapatkan perawatan karena mengalami kecelakaan. (Foto: SBMI Banyuwangi/Tagar/Hermawan))

Banyuwangi - Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran (DPC SBMI) Banyuwangi, Jawa Timur, menerima laporan adanya dugaan penipuan yang menimpa keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia bernama Sunarto, 55 tahun. Seorang TKI di Malaysia saat ini sakit karena mengalami kecelakaan.

Ketua DPC SBMI Banyuwangi, Agung Sebastian mengatakan awal mula peristiwa penipuan itu terjadi setelah anak kandung Sunarto yang diketahui bernama Lukman mendapat kabar bahwa ayahnya mengalami kecelakaan kerja.

Kami masih menduga ini penipuan, karena keluarga juga tidak diberikan rincian berapa pengobatan di sana (Malaysia).

“Lalu ada seseorang yang mengaku teman kerja ayahnya meminta kiriman uang sebesar Rp 100 juta, dengan alasan untuk biaya pengobatan dan pemulangan Sunarto ke tanah air,” ujar Agung Sebastian, Jumat, 2 Oktober 2020

Agung mengatakan tanpa berfikir panjang, Lukman percaya dan menyanggupi untuk mengirimkan uang diminta orang mengaku teman kerja ayahnya tersebut. Uang tersebut lalu ditransfer ke rekening orang itu secara bertahap mulai Agustus hingga September 2020. 

Namun kata Agung, setelah uang Rp 100 juta itu telah dikirim, hingga saat ini rencana pemulangan Sunarto dari Malaysia tidak ada kabarnya lagi.

“Kami masih menduga ini penipuan, karena keluarga juga tidak diberikan rincian berapa pengobatan di sana (Malaysia). Karena sebuah lembaga atau hospitel yang resmi tentunya punya rincian pengobatan dan keluarga meminta itu ternyata tidak diberikan rincianya. Makanya keluarga menduga dan khawatir ini penipuan,”kata Agung Sebastian

Agung membenarkan bahwa Sunarto, TKI asal Desa Sarimulyo, Banyuwangi itu, saat ini sedang sakit akibat kecelakaan. 

"Berdasarkan informasi yang kami peroleh, Sunarto sedang dirawat oleh seseorang di Pontian, Johor, Malaysia,” kata Agung.

Atas kejadian ini kata Agung, tim Advokasi DPC SBMI Banyuwangi, bersama pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke KJRI Johor melalui UPT BP2MI Banyuwangi.

“SBMI juga telah mencoba untuk menghubungi orang yang meminta uang tersebut. Namun tidak dijawab bahkan berusaha menghilangkan jejak,” tutur Agung.

SBMI, kata Agung, akan terus mengawal kasus ini, sehingga Sunarto, bisa mendapatkan perawatan yang layak dan bisa dipulangkan ke Banyuwangi. 

“Kami tetap akan mengawasi kasus ini, sampai orang yang meminta kiriman uang itu ketemu dan yang terpenting pak Sunarto bisa dipulangkan kembalai ke Banyuwangi,” ucap Agung. []

Berita terkait
Potensi Tsunami, Desa Tangguh Bencana Banyuwangi Diaktifkan
BPBD Banyuwangi mendata ada 4 desa di Banyuwangi masuk risiko tinggi terdampak tsunami. Sehingga Desa Tangguh Bencana diaktifkan.
Pupuk Subsidi Langka, Petani Banyuwangi Menjerit
Dinas Pertanian dan Ketahanan Banyuwangi menyebutkan kelangkaan pupuk subsidi dikarenakan pengurangan kuota pada tahun ini yang hanya 38 ribu ton.
2 Calon Bupati Banyuwangi Lebih Pilih Kampanye Tatap
Dua calon Bupati Banyuwangi yakni Yusuf dan Ipuk lebih memperbanyak kampanye tatap muka dibandingkan dilakukan secara virtual.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi