Kebakaran Pabrik Tas di India Tewaskan 40 Orang

Sebuah pabrik tas di India yang mempekerjakan ratusan oang terbakar pada Minggu, 8 Desember 2019. Sedikitnya 40 orang dinyatakan tewas.
Para petugas pemadam kebakaran sedang berupaya untuk memadamkan api yang membakar pabrik tas Rehan di New Delhi, India. (Foto: BBC|Reuters)

Jakarta - Pabrik tas di New Delhi, India dilalap di jago merah, menewaskan 40 pekerja pada Minggu, 8 Desember pagi waktu setempat. Menurut seorang pejabat, saat kebakaran terjadi, ada sekitar 100 pekerja pabrik yang memproduksi sedang tertidur di gedung berlantai empat itu. Lebih dari 60 orang berhasil diselamatkan.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyebutkan kebakaran besar pabrik tas Rehan sebagai musibah yang 'mengerikan. Perdana Menteri mengirimkan ucapan bela sungkawa kepada para korban yang meninggal dunia.

Seorang kepala pemadam kebakaran kepada BBC Hindi mengatakan bangunan pabrik itu tidak mempunyai fasilitas pemadam kebakaran yang layak. Selain itu, pabrik beroperasi secara ilegal. Media setempat melaporkan bahwa pemilik pabrik Rehan sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Seorang petugas kebakaran bernama Rasjeh Shukla dipuji sebagai pahlawan karena telah menyelamatkan 11 orang meskipun ia mengalami luka-luka. Penyebab kebakaran hingga kini belum diketahui. 

Menurut kronologis peristiwa, petugas pemadam kebakaran menerima telpon dari pabrik tas Rehan pada pukul Minggu pukul 05:22 waktu setempat atau 23:52 GMT (Sabtu). Api bermula dari lantai bawah dan menyebar dengan cepat hingga ke lantai tiga tempat para pekerja tidur. "Kami bangun begitu mendengar suara tangisan dan teriakan minta tolong," kata Ronak Khan, saksi mata yang tinggal lokasi tak jauh dari pabrik. "Kami melihat banyak orang yang terjebak api yang semakin membesar. Kami minta mereka naik ke atap agar mudah melakukan evakuasi. Namun karena api sangat besar, mereka tak bisa naik," katanya lagi.

Kebakaran di India.Warga berusaha menghibur Mohammad Haider, pekerja pabrik tas di New Delhi, setelah mengetahui adiknya ikut menjadi korban kebakaran yang terjadi Minggu, 8 Desember 2019. (Foto: BBC News)

Kondisi pabrik yang sulit dijangkau menyulitkan petugas melakukan proses evakuasi. Pabrik Rehan lokasinya berada di dekat Pasar Azad. Namun untuk masuk ke lokasi harus melalui gang-gang permukiman yang sempit. Tim penyelamat harus mengevakuasi dengan membawa korban di pundak satu per satu. Mereka juga harus merusak jendela untuk bisa masuk ke dalam gedung.

Duka Seorang Adik

Pabrik tas Rehan diketahui mempekerjakan anak-anak di bawah umur. Pekerja anak di India memang sudah menjadi sebuah kelaziman di tengah kondisi kemiskinan. Mohammmad Haider dan Bablu adalah dua kakak beradik yang masih berusia di bawah umur yang karena faktor kemiskinan terpaksa harus bekerja.

Mohammad Haider beruntung masih bisa diselamatkan, sementara kakaknya sudah terbujur kaku menjadi mayat dengan luka bakar di sekujur tubuh. Haider bercerita, mulanya ia merasa senang dan bersyukur mendengar kabar kalau adiknya telah diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran.

Namun Haider terpukul setelah setelah mengetahui kakaknya menjadi korban. "Saya baru tahu kalau kakak Bablu masihterjebak di dalam. Saya menemukan kakak sudah terbujur kaku," kata Haider dengan suara bergetar menahan tangis.

Kata Haider lagi,"Saya tidak pernah menyangka harus berpisah dengan kakak dengan cara yang seperti ini." Menurutnya, ia sempat mendengar suara kakaknya meminta tolong."Tapi tak mungkin saya bisa menyelamatkannya, api begitu besar." kata Haider.

Kota-kota di India sering dilanda hebat, faktor penyebab utamanya karena lemahnya penegakan aturan keselamatan. Perdana Menteri Modi pun mengakui kesulitan untuk mengantisipasi kebakaran di negaranya. Ia menggambarkan kebakaran di India suatu yang sangat mengerikan. Dalam kicauannya di twitter, Modi menyebutkan, api di Anaj Mandi Delhi di Rani Jhansi Road sangat mengerikan.[]

Berita terkait
Polisi India Tembak 4 Pelaku Pemerkosa Dokter Muda
Empat tersangka pelaku pemerkosaan yang disertai pembunuhan dokter muda ditembak polisi India ketika berusaha kabur saat proses rekonstruksi.
Malaysia Pusing Ulah Ovestay Turis China dan India
Kementerian Dalam Negeri dibuat pusing dengan semakin banyaknya turis dari China dan India yang tinggal terlalu lama (overstay).
India Terapkan Aturan Ganjil Genap Atasi Polusi
Kualitas udara yang memburuk membuat pemerintah kota New Delhi akan memberlakukan aturan ganjil genap kendaaraan untuk atasi polusi