Jakarta - Kementerian Dalam Negeri Malaysia dibuat pusing dengang meningkatnya jumlah turis asing yang tinggal terlalu lama (overstay) di Malaysia, selama beberapa tahun terakhir. Menurut seri laporan Auditor-General Report Series, turis yang overstay di Malaysia adalah dari China dan India.
Menurut laporan itu, lebih dari 95 persen turis China dan India tidak memiliki tanggal keluar dari Malaysia yang tercatat. Seperti dikutip dari msn.com, Kamis, 5 Desember 2019, sekitar 76.258 dari 79.799 turis China dengan visa turis tidak memiliki tanggal keluar yang tercatat. Namun Direktur Jenderal Imigrasi Malaysia Datuk Khairul Dzaimee Daud membantah data itu. Menurutnya jumlah turis China yang overstay hanya 18.341.
Datuk Khairul mengatakan para turis asing itu mungkin menggunakan sistem Registrasi & Informasi Perjalanan Elektronik (eNTRI), fasilitas bebas visa untuk pengunjung dari China dan India. Wisatawan yang menggunakan sistem eNTRI tampaknya dapat mempengaruhi pemantauan izin kunjungan sosial reguler ketika mereka keluar.
Namun Menteri Dalam Negeri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan turis yang menginap terlalu lama harus diperiksa oleh Kementerian Imigrasi Malaysia. "Kami akan menegakkan aturan imigrasi, karena kami ingin memastikan bahwa turis yang menginap terlalu harus diperiksa oleh Kementerian Imigrasi.
"Berapa hal bisa dijelaskan. Yang penting adalah ketika turis asing pulang ke negaranya atau tinggal lebih lama, Kementerian Imigrasi tetap bisa memantau," kata Tan Sri lagi.[]
- Baca Juga: Turis Malaysia Datang ke Humbahas, Tak Ada Halal Haram
- Turis Mengamuk di Bali, Konjen Australia Buka Suara