Kebakaran Hutan dan Lahan di Aceh, PR Besar Indonesia

Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah (PR) besar dalam hal kerusakan lingkungan, akibat kebakaran hutan dan lahan di Aceh.
Petugas memadamkan api di lahan yang terbakar di Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Rabu 31 Juli 2019 malam. (Foto: dok. BPBA)

Banda Aceh - Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah (PR) besar dalam hal kerusakan lingkungan, akibat kebakaran hutan dan lahan di Aceh. Dalam sepekan terakhir, areal seluas 32 hektare di lima kabupaten Provinsi Aceh terbakar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek menyebutkan, lima kabupaten yang terkena kebakaran hutan adalah Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Gayo Lues dan Aceh Besar.

Kondisi hampir 90 persen dapat dipadamkan, sisanya masih diupayakan.

"Kami informasikan sejak tanggal 26 Juli sampai saat ini sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di lima Kabupaten dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh seluas 32 hektare," kata Ahmad Dadek di Banda Aceh, Kamis 1 Agustus 2019.

"Kondisi hampir 90 persen dapat dipadamkan dan sisanya masih diupayakan," ujarnya.

Dalam rincian Ahmad Dadek, di Kabupaten Aceh Barat kebakaran menghanguskan lahan sekitar 13,5 hektare. Areal berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Johan Pahlawan dan Bunon. Dari jumlah itu, 1 hektare sudah berhasil dipadamkan.

Sementara di Kabupaten Aceh Jaya kebakaran menghanguskan sekitar 1 hektare lahan di Kecamatan Panga, juga telah berhasil dipadamkan.

"Di Kabupaten Nagan Raya juga sudah dapat dipadamkan, seluas 1,5 hektare di Kecamatan Tripa Makmur," kata Ahmad Dadek.

Ia menambahkan, di Kabupaten Gayo Lues, lahan seluas 11,5 juga terbakar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Terangun dan Blangkejeren. Hingga saat ini, petugas juga sudah berhasil memadamkan api.

"Sementara di Kabupaten Aceh Besar ada tiga kecamatan yang terbakar yaitu Lembah Seulawah, Seulimuem dan Suka Makmur dengan total 4,5 hektar dan sudah dapat dipadamkan," tutur Ahmad Dadek.

Sedangkan lokasi yang belum padam seperti di Kabupaten Aceh Barat, lanjut Dadek, pihaknya telah mengirimkan bantuan berupa mobil tangki air, peralatan kebakaran hutan dan lahan, serta belanja operasional logistik untuk pelaksanaan dapur umum di lokasi kebakaran.

"Hambatan di lokasi yaitu keterbatasan sumber air untuk dilakukan pemadaman," katanya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Negara G7 Tingkatkan Sanksi Terhadap Rusia Terkait Perang di Ukraina
Sanksi-sanksi ini termasuk langkah-langkah cegah Moskow memperoleh bahan-bahan dan layanan yang diperlukan sektor industri dan teknologi