Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet meminta pemerintah segera menuntaskan masalah kabut asap di Riau yang terjadi beberapa waktu lalu. Hal itu karena banyaknya keluhan masyarakat mengenai dampak dari kebakaran hutan tersebut.
Dia menegaskan pemerintah juga harus tegas terhadap perusahaan yang telah disegel olah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Karena, itu menjadi dugaan penyebab kebakaran hutan bisa terjadi di wilayah itu.
"Jadi proses hukum yang akan diambil oleh KLHK dan memasukkan perusahaan tersebut dalam daftar pelanggar hukum, serta mempertimbangkan untuk pencabutan izin operasional perusahaan yang terlibat, perlu dilakukan," kata Bamsoet kepada Tagar, Rabu, 18 September 2019.
KLHK harus segera menerapkan sanksi kepada seluruh perusahaan untuk memberikan ganti rugi serta membayar kompensasi kepada masyarakat yang terdampak kabut asap.
Pernyataan ini merujuk pada tiga anak perusahaan Malaysia dan 42 perusahaan (satu perusahaan milik pribadi) yang terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"KLHK harus segera menerapkan sanksi kepada seluruh perusahaan untuk memberikan ganti rugi serta membayar kompensasi kepada masyarakat yang terdampak kabut asap," ucap dia.
Dia menekankan pemerintah harus mengutamakan hukuman bagi para pelaku pembakaran hutan. Karena, dampak dari kebakaran itu merugikan kehidupan masyarakat
"KLHK juga perlu bekerja sama dengan imigrasi untuk menetapkan seluruh direksi perusahaan yang disegel agar ditetapkan larangan untuk meninggalkan Indonesia atau kembali ke negaranya sebelum proses hukum diselesaikan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi (Jokowi) pada Senin, 16 September 2019 sore, telah mengunjungi Provinsi Riau dalam rangka berkoordinasi mengenai penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Demikian disampaikan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini dalam siaran pers diterima Tagar, Senin, 16 September 2019.
Jokowi dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pukul 17.00 WIB dan tiba di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pukul 18.28 WIB.
Malam harinya, Jokowi bersama jajaran terkait diagendakan untuk langsung menggelar rapat terbatas mengenai karhutla.
Beberapa waktu lalu, Presiden telah melakukan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.
Dalam rakornas tersebut, presiden meminta kepada para aparat untuk bersiaga mulai dari tingkat yang paling bawah dalam rangka mencegah terjadinya kebakaran hutan lebih lanjut.
"Jangan sampai ada yang namanya status siaga darurat. Ada api sekecil apapun segera selesaikan, sudah. Kita ini kan punya infrastruktur organisasi sampai ke bawah. Desa ada Bhabinkamtibmas, Babinsa, ada semuanya. Mestinya begitu muncul kecil sudah ketahuan dulu," kata Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Provinsi Riau antara lain Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.
Selain itu, turut menyertai presiden, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Adita Irawati, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Sekretaris Militer Presiden Brigjen TNI Suharyanto. []
Baca juga: