Keajaiban Tidak Berpihak Kepada Barcelona Ditekuk Bayern 3-0

Barcelona telan kekalahan telak dihajar Bayern 3-0 di laga terakhir Grup E pada Liga Champions musim 2021/2022 sehingga agregat 6-0 untuk Bayern
Muller rayakan gol ke gawang Barcelona pada laga terakhir di Grup E Liga Champions di Alianz Arena dengan skor 3-0 untuk Bayer, 8 Desember 2021 (Foto: marca.com)

Oleh: Syaiful W Harahap*

Sesumbar Xavi Hernandez, pelatih anyar Barcelona, yang tidak mengharapkan keajaiban pada laga lawan Bayern Munich di Jerman justru membuat timnya lagi-lagi mengalami mimpi buruk. Dihajar Bayern 3-0 di Allianz Arena pada laga terakhir di Grup E. Ini membuat Blaugrana, julukan Barcelona, tersingkir dari turnamen bergengsi Benua Biru, Liga Champions musim 2021/2022.

Datang dengan kebesaran masa lalu ke Bavaria, kandang Bayern Munich, Blaugrana harus menang melawan Bayern yang perkasa di liga dalam neger dan Liga Champions jika ingin lolos ke bagak 16 besar. Xavi pun mengatakan tidak butuh keajaiban untuk memenangkan laga. Namun, hasil yang diperoleh Barca justru kekalahan telak 0-3.

Selain mengharapkan keajaiban pada laga dengan Bayern, Barcelona juga berhap Benfica ditekuk Dynamo Kyiv. Tapi, hasil akhir menunjukkan justru Benfica menang 2-0 atas Kyiv. Dengan kekalahan Barcelona dan kemenangan Kyiv pupus sudah harapan Barcelona untuk melaju ke babak knockout atau 16 besar Liga Champions musim 2021/2022.

Tiga gol Bayern dicetak oleh Müller (menit ke-34), Sané (menit ke-43), dan Musiala (menit ke-62).

Laga dengan Bayern jadi mimpi buruk Barcelona karena ini kedua kali Barcelona ditekuk Bayern. Pada Matchday 1 di Camp Nou Barcelona juga dihajar Bayern 3-0.

Biarpun Barcelona punya catatan baik di Liga Champions, tapi ada juga catatan terburuk yang pernah dialami Blaugrana. Pada musim 2012/2013, ketika Bayern dilatih Pep Guardiola, agregat 7-0 untuk Bayern. Sedangkan di musim 2021/2022 agregat 6-0 lagi-lagi untuk Bayern.

Beberapa klub papan atas Eropa menghadapi masalah besar ketika ditinggalkan oleh pemain bintang. Seperti yang dialami oleh Manchester United (Inggris) ketika ditinggalkan Cristiano Ronaldo. Kemudian Real Madrid (Spanyl) juga kedodoran ketika ditinggalkan Cristiano Ronaldo, selanjutnya Juventus (Italia) juga terjungkal ketika ditinggalkan Cristiano Ronaldo. Begitu pula dengan Barcelona posisinya di La Liga (Spanyol) terus melorot ketika kontrak bintang mereka, Lionel Messi, tidak diperpanjang.

Dengan pelatih Xavi ternyata Barcelona tetap terseok-seok baik di liga dalam negeri maupun di Liga Champions. Adalah langkah yang sulit bagi Blaugrana untuk kembali jadi raksasa sepak bola di Benua Biru. []

* Syaiful W Harahap, Redaktur di Tagar.id

Barcelona Menunggu Keajaiban Lawan Bayern Munich

Akankah Terulang Mimpi Buruk Barcelona Digilas Bayern Munich?

Barcelona Lebih Tak Dapat Diprediksi Tanpa Adanya Messi

Liga Champions: Barcelona Tumbang di Kandang

Berita terkait
Barcelona Menunggu Keajaiban Lawan Bayern Munich
Hanya kemenangan lawan Bayern yang bisa meloloskan Barcelona ke babak knockout atau 16 besar Liga Champions musim 2021/2022