Katon Bagaskara, Caleg PDIP Gagal ke Senayan

Musisi kenamaan Katon Bagaskara yang mencoba peruntungan menjadi wakil rakyat lewat gerbong PDIP diprediksi gagal ke Senayan.
Musisi kenamaan Indonesia Katon Bagaskara yang mencoba peruntungan menjadi wakil rakyat lewat gerbong PDIP diprediksi gagal ke Senayan. (Foto: Isntagram/katonbagaskara)

Jakarta  - Musisi kenamaan Katon Bagaskara yang mencoba peruntungan menjadi wakil rakyat lewat gerbong PDIP diprediksi gagal ke Senayan. Dia tak mampu mendulang suara setelah bersaing dengan calon legislatif (caleg) lain di daerah pemilihan (dapil) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Katon dikalahkan caleg petahana PDIP yang maju dalam Pileg 2019. Adalah Idham Samawi dan Esti Wijayanti yang mengamankan kursi PDIP DIY ke Senayan dari jatah 8 kursi di dapil DIY.

Penyanyi yang tersohor lewat tembang Negeri Di Awan ini mengawali karir di panggung politik setelah mendapat pinangan PDIP pada akhir tahun 2018. Alasannya terjun ke politik lantaran terinspirasi sosok Presiden ke-1 Indonesia Soekarno.

Menjajal panggung politik tidak menjauhkan Katon dari dunia tarik suara. Mantan istri Ira Wibowo ini memang dikenal lewat grup musik KLa Project. Bersama grup musiknya, ia menghasilkan lagu Yogyakarta yang meraih berbagai penghargaan. Karir musiknya sebagai solois juga tak kalah bersinar.

Bakat seni Katon telah terlihat semenjak Sekolah Dasar (SD). Pria kelahiran 14 Juni 1966 ini kerap membuat puisi kemudian menciptakan lagu pertama untuk mengenang kebersamaan dengan kakeknya yang telah tiada dengan piano kayu kecil pada kelas IV SD.

Seiring waktu, Katon mulai belajar gitar dari kakaknya Andre Manika, sembari menciptakan lagu secara otodidak. Karakteristik musiknya pun mulai terbentuk, seiring inspirasi yang didapatkannya dari Musisi senior Ebiet G. Ade, Fariz RM, Koes Plus, dan The Beatles.

Barulah di masa SMA, Katon menemukan karakteristik lagunya sendiri yakni berlirik filosofis, estetis, dan romantis.

Karir Dunia Musik

Katon Bagaskara memulai karir di dunia musik pada 1988. Bersama teman-temannya, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian, dan Ari Burhani,terbentuk grup musik bernama KLa Project.

KLa Project pun merekam sample lagu berjudul Tentang Kita dengan uang tabungannya, yang tak disangka disukai produser rekaman. Album pertamanya KLa pada 1989 sukses mencetak hits seperti Rentang Asmara, Tentang Kita, Waktu Tersisa, dan Laguku.

Baca juga: Dua Caleg Artis Gagal Duduk di Kursi DPR

Pada 1991, KLa meluncurkan album keduanya bertajuk Kedua dengan lagu monumental Yogyakarta yang berhasil meraih berbagai penghargaan. Mulai dari BASF Award 1991 untuk Album Kedua, Video Klip Terbaik di ajang Video Musik Indonesia 1994 untuk lagu Yogyakarta, dan Penghargaan dari Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk lagu Yogyakarta.

Sementara untuk album ketiga Pasir Putih pada 1992, KLa Project mencetak hits seperti Tak Bisa Ke Lain Hati dan Belahan Jiwa. Selanjutnya mereka membuat album Ungu 1994, Lima 1995, KLakustik #1 1996, KLakustik #2 1996, Sintesa 1997, Dekade 1998, Klasik 1999, Sebuah Rahasia 2001, New Chapter (metamorfosa KLa menjadi NuKLa) 2003, KLa Returns 2008, dan Exellentia 2010.

Katon telah mengeluarkan tujuh buah album solo dan beberapa single lagu. Album solo Katon pertama pada 1993 berhasil meraih penghargaan Lagu Terbaik dalam BASF AWARD 1996  dan Video Klip Terbaik VMI 1996.

Katon BagaskaraKaton Bagaskara. (Foto: Ant/Regina Safri)

Ia juga sempat merilis album trio bertema Kidung Cinta pada 2003 dengan kedua saudaranya Andre Manika dan Nugie. Konsep album mereka humanis-religius dalam balutan musik britpop, modern-rock dan klasik.

Katon pun pernah menjadi produser musik untuk Nugie adiknya yang menghasilkan tiga buah album Bumi, Air, dan Udara. Selanjutnya, Katon pernah menjadi penata vokal, memberikan lagu-lagunya untuk penyanyi lain.

Selain aktif di dunia musik, Katon  terlibat dalam kegiatan di organisasi seperti yayasan AMI (Anugerah Musik Indonesia), Yayasan KCI (Karya Cipta Indonesia) dan ASARI (Asosiasi Artis Rekaman Indonesia).

Pada 2002, Katon yang perhatian terhadap tindakan anti-pembajakan menggelar aksi damai bernama Aksi Cinta Putih di Jakarta, Makassar dan Yogyakarta; dengan menempelkan stiker bertuliskan SAVE OUR CULTURE BY SAVING THE MUSIC (selamatkan budaya kita dengan menyelamatkan musik kita) di kaca-kaca mobil yang melintas di tiga kota tersebut.

Tak hanya itu, Katon aktif terlibat dalam kegiatan sosial. Dia tercatat pernah menjadi Duta Lingkungan Hidup, Duta Baca Nasional hingga Suporter Kehormatan WWF Indonesia.

Kehidupan berkeluarga

Katon diketahui pernah menikah dengan wanita bernama Monica Tri Mei Suciati pada 1991 dan dikaruniai seorang anak bernama Chika Putri Bagaskara pada 1993. Namun, satu tahun kemudian, rumah tangganya retak. Keduanya akhirnya berpisah.

Katon kemudian mencoba menjalin asmara dengan Ira Wibowo. Kecocokan di antara keduanya berlangusng hingga naik pelaminan pada 28 Oktober 1996. Dari pernikahannya ini, Katon dan Ira dikaruniai dua orang anak, yakni Andhika Radya Bagaskara pada 1997 dan Mario Arya Bagaskara 2002. Sayangnya, pernikahan keduanya gagal dan harus bercerai pada 18 Desember 2012.

Baca juga:  Krisdayanti dan 42 Caleg Jatim Lolos DPR RI

Berita terkait