Kata Sosiolog Penyebab Menjamurnya Prostitusi di Padang

Maraknya prostitusi di sejumlah hotel di Kota Padang pada saat pandemi Covid-19 karena faktor ekonomi.
Ilustrasi (sexaftercancer)

Padang - Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP) Erian mengatakan, maraknya prostitusi di sejumlah hotel di Kota Padang pada saat pandemi Covid-19 karena faktor ekonomi.

Dirinya menilai, hal ini disebabkan geliat industri malam mati suri yang berakibat banyaknya pemutusan kerja serta membuat seseorang terjun ke dunia prostitusi agar bisa bertahan hidup pada saat sekarang ini.

Gaya hidup praktis tersebut berpengaruh besar pada gengsi sosial yang biasanya menyasar kaum hawa.

Gaya hidup menjadi variabel penyebab seseorang masuk ke aktivitas esek-esek tersebut. Gaya hidup yang dikonstruksikan oleh pernak-pernik material yang mahal berupa gadget, pakaian, sepatu, tas, perawatan tubuh, hobi, olahraga dan lain-lain.

"Gaya hidup praktis tersebut berpengaruh besar pada gengsi sosial yang biasanya menyasar kaum hawa. Kondisi inilah yang menyebabkan para wanita masuk ke industri seks," katanya Minggu 26 Juli 2020.

Erian mengatakan, usaha yang dilakukan untuk mendapatkan produk-produk tersebut berorientasi mendapatkan penghargaan dari orang lain atau gejala social climber yang ingin disejajarkan secara kelas walaupun dipaksakan.

Dunia prostitusi dipandang sebagai pilihan karena memperoleh uangnya lebih cepat dan praktis serta tidak membutuhkan sistem kerja yang sulit.

"Tujuan untuk mencapai gaya hidup agar mendapatkan penghargaan serta dapat disejajarkan dengan kelompok atau individu yang diidolakan menjadikan prostitusi sebagai jalan untuk mencapai tujuan tersebut," katanya.

Dalam perspektif kontrol sosial, Erian Joni menilai pengendalian batin terkesan lemah, seperti kurangnya pemahaman ilmu agama, nilai moral dan juga pengendalian diri.

"Faktor luar juga menentukan, seperti lemahnya pengendalian aparat, kurang pedulinya masyarakat dan hukum yang tidak menjerakan pada pelaku," katanya.

Menurutnya, praktik prostitusi yang berada di lokalisasi sudah tidak jamannya lagi. Hal ini ditandai dengan hampir semua lokalisasi prostitusi di Indonesia sepi. Saat ini hotel menjaxi surga baru bagi pelaku bisnis lendir tersebut.

Sejalan dengan perubahan zaman, prostitusi offline sudah digantikan prostitusi online dan sifatnya lebih privasi bagi pelanggan apalagi dilakukan di hotel, sehingga ranah privasi seseorang terlindungi.

"Apalagi kehadiran lokalisasi di Padang secara sosiokultural akan bertabrakan dengan nilai agama dan adat Minangkabau yang sangat keras menentang kegiatan pekat ini. Walaupun ada indikasi munculnya lokalisasi kecil yang sifatnya tentatif seperti di kos-kosan, tempat hiburan malam, kafe dan tempat pemberhentian truk dan sebagainya," tuturnya. []

Berita terkait
2 Hari, Polresta Padang Tilang 305 Kendaraan
Polresta Padang telah menilang sebanyak 305 kendaraan bermotor selama dua hari pelaksanaan operasi patuh 2020.
Pria Tua Asal Padang Pariaman Tewas di Sungai
Seorang lelaki tua ditemukan tewas mengambang di aliran sungai Kabupaten Padang Pariaman.
14 Adegan Rekontruksi Pembunuhan di Padang
Polisi menggelar rekontruksi pembunuhan yang terjadi di Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.