Jakarta - Kabar politikus Partai Gerindra Fadli Zon Diyakini Masuk Kabinet Jokowi mendapat tanggapan luas dari warga internet. Ini terlihat di Twitter yang dipantau Tagar pada Rabu sore, 9 Oktober 2019. Beragam tanggapan muncul.
"@Jokowi juga harus mendengarkan aspirasi rakyat bawah pendukung bapak. Lebih baik jangan masuk jajaran menterilah. Itu akan menjadi duri dalam daging," tulis akun @Marquez93.
"Yakin saja sama Pak Jokowi mungkin beliau ingin menelanjangi dia apakah kinerjanya akan sehebat mulutnya yang suka nyinyir selama ini pada pemerintahan Pak Jokowi," tulis akun @carlwest.
Fadli Zon kurang tepat bila jadi menteri karena selama menjabat jadi pimpinan DPR itu belum menciptakan prestasi signifikan.
Foto: Screenshot TwitterTagar menghubungi peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati, Rabu sore, 9 Oktober 2019, meminta tanggapan kemungkinan Fadli Zon menjadi menteri Jokowi.
"Saya pikir Fadli Zon kurang tepat bila jadi menteri karena selama menjabat jadi pimpinan DPR itu belum menciptakan prestasi signifikan," ujar Wasisto Raharjo Jati.
Sebelumnya diberitakan Tagar, politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera yakin Fadli Zon akan masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin sebagai salah satu menteri.
"Saya yakin Fadli Zon masuk. Ini pendapat pribadi, bukan partai," kata Kapitra usai diskusi Forum Jurnalis Merah Putih 'Jokowi di Pusaran Kepentingan, Minta Ini Minta Itu', di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Selasa.
Apalagi, ujar Kapitra, Fadli tidak lagi ditunjuk oleh Gerindra menjabat sebagai pimpinan DPR RI yang kini dipercayakan kepada Sufmi Dasco Ahmad.
"Fadli Zon kemarin di DPR mengatakan, 'saya diperintahkan, ada penugasan'. Ini kan bahasa begini biasa dengarnya. Ada penugasan lain, jadi ditarik dari situ," ujar Kapitra.
Lebih lanjut, Kapitra mantan pengacara Rizieq Shihab itu mengaku tidak bisa memprediksi bidang kementerian apa yang akan dipercayakan kepada Fadli Zon.
Jokowi dan Ma'ruf Amin, Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam pemilihan umum 2019, dijadwalkan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024, pada 20 Oktober 2019. []
