Yogyakarta - Obat virus corona yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, TNI AD, dan Badan Intelejen Negara (BIN) telah diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Obat ini sebelumnya berhasil menyelesaikan tahapan uji klinis tiga kombinasi obat untuk mengatasi virus corona. Obat ini diklaim bakal menjadi obat pertama di dunia untuk Covid-19.
Adapun riset ini meneliti tiga kombinasi obat yakni kombinasi pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kombinasi kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycyclin. Kombinasi ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromycin.
Baca Juga:
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengatakan, bahwa uji klinis obat Covid-19 sudah selesai. Kemudian hasil uji klinis diserahkan ke BPOM pada 19 Agustus 2020 untuk dilihat hasilnya.
"Selain itu juga untuk tindakan Corrective and Preventive Action atau tindakan koreksi dan pencegahan," kata Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers yang didampingi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Gatot Eddy Pramono di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada 26 Agustus 2020 sekitar pukul 15.00 WIB. Kunjungan diterima langsung oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X.
Selain itu juga untuk tindakan Corrective and Preventive Action atau tindakan koreksi dan pencegahan.
Lulusan Akademi Militer tahun 1987 ini mengatakan, kolaborasi antara Unair, TNI AD, dan BIN terkait obat Covid-19 berusaha memberikan yang terbaik untuk negara. Namun jika ditemukan kekurangan dalam obat Covid-19 yang diserahkan ke BPOM maka timnya siap melakukan perbaikan. "Kami siap perbaiki," katanya.
Baca Juga:
Dia mengatakan, sampai dengan saat ini masih menunggu hasil review obat Covid-19 oleh BPOM. Ia juga berharap mendapat masukan dari BPOM terkait obat Covid-19. "Kami tunggu hasil review dan siap menindaklanjuti," katanya.
Pada kesempatan itu, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyatakan kunjungannya ke Yogyakarta untuk menggencarkan penggunaan masker guna mencegah penularan Covid-19. Menurutnya, sosialisasi penggunaan masker di Yogyakarta sudah baik. "Ternyata masyarakat Yogyakarta juga sudah membantu kampanye pemakaian masker," terangnya.
Gatot menekankan, pemakaian masker harus terus digalakkan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. []