Jakarta - Juru bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan pengobatan untuk virus corona jenis baru tengah diupayakan pemerintah.
Wiku menyebut, beberapa obat maupun treatment atau perawatan medis sedang dikembangkan di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.
Sedangkan untuk gejala sedang ada beberapa obat direkomendasikan, yaitu klorokuin, azitromisin dan beberapa antikoagulan.
Pengobatan untuk orang yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia melibatkan lima (5) asosiasi dokter spesialis, di antaranya Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Spesialis Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Persatuan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) dan Persatuan Dokter Kardiovaskuler (PERKI).
Baca juga: Andika Perkasa: Obat Covid-19 Tinggal Tunggu Izin BPOM
Lebih lanjut, Wiku menuturkan bahwa kelima asosiasi itu telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, yang menyarankan alur penanganan penderita Covid-19.
Menurutnya, hal itu dilakukan agar dokter-dokter di Indonesia bisa memberikan pengobatan terbaik sesuai dengan ketersediaan obat dan fasilitas pelayan kesehatan yang dimiliki di masing-masing daerah.
"Disampaikan, bahwa untuk pasien-pasien dengan gejala ringan, selain isolasi mandiri, diberikan beberapa obat, salah satunya tentang vitamin, vitamin C, antivirus dan beberapa antivirus yang memiliki potensi menyembuhkan Covid-19," kata Wiku di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 20 Agustus 2020.
Saat ini, menurutnya, dokter-dokter yang tergabung dalam asosiasi-asosiasi dimaksud telah merekomendasikan beberapa obat di antaranya remdesivir, favipiravir, lovinavir-ritonavir, oseltamivir dan obat-obatan lain seperti paracetamol untuk menurunkan panas atau demam lebih dari 38 derajat celsius.
Baca juga: FPKS: Temuan Obat C-19 Kado Terindah HUT ke-75 RI
"Sedangkan untuk gejala sedang ada beberapa obat direkomendasikan, yaitu klorokuin, azitromisin dan beberapa antikoagulan, apabila terjadi terjadi potensi penggumpalan darah," ucap Wiku.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk gejala berat atau kritis, obat yang digunakan ialah kortikosteroid dan antibiotik spektrum luas sesuai dengan perkembangan klinisnya.
"Kami sampaikan ini agar dokter-dokter yang menangani pasien Covid-19 dapat betul-betul dapat memilih pengobatan yang terbaik," tuturnya. []