Kata Bupati Bantul soal Pelayanan Rumah Sakit

Bupati Bantul, Suharsono, berpendapat pelayanan rumah sakit bisa dikatakan baik, jika layanan instalasi gawat darurat di rumah sakit tersebut baik.
Suasana peresmian pembangunan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul yang baru, Selasa, 2 Februari 2021. (Foto: Tagar/Ist/Dok Pemkab Bantul)

Bantul - Pelayanan rumah sakit bisa dikatakan baik, jika layanan instalasi gawat darurat di rumah sakit tersebut baik. Hal itu disampaikan oleh Bupati Bantul, Suharsono dalam sambutannya saat peresmian pembangunan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati yang baru, Selasa, 2 Februari 2021.

Suharsono juga berpendapat bahwa IGD merupakan wajah depan setiap rumah sakit. “Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan Wajah Depan setiap rumah sakit. Jika pelayanan di IGD baik maka sebuah rumah sakit akan dapat dikatakan baik,” ucapnya, seperti dilansir laman resmi Pemkab Bantul.

Dia berharap, keberadaan Gedung IGD baru di RSUD Panembahan Senopati ini akan dapat membuat pelayanan Rumah Sakit Panembahan Senopati semakin memenuhi harapan masyarakat dalam mendapatkan hak-hak pasien secara profesional, cepat, berkualitas dan memuaskan.

Bupati Bantul juga mengajak kepada Civitas Hospitalia untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pembangunan fisik rumah sakit harus ditingkatkan di masa mendatang, sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit yang ada.

Sementara Direktur RSUD Panembahan Senopati, I Wayan, mengatakan, meningkatnya jumlah pasien gawat darurat di RSUD Panembahan Senopati yang pada tahun 2018 sekitar 1.100 meningkat tajam pada tahun 2019, yaitu mencapai 2.200 – 2.500. Hal ini akhirnya berdampak banyaknya komplain dari masyarakat terkait layanan IGD.

Over kapasitas di IGD lama itu sebagai dasar kami minta ke Kementerian Kesehatan untuk diberikan (dibangunkan) Gedung IGD baru.

Wayan menambahkan, gedung ini terdiri daro tiga lantai. Lantai pertama seluas 905,4 m2, lantai kedua seluas 726,22 m2, dan lantai ketiga seluas 365,27 m2. Jumlah Total keseluruhan 1997,39 m2 dan masih dalam masa pemeliharaan selama 180 hari yang akan berakhir pada tanggal 5 Juni 2021.

“Sementara pada tahap 1 kami fungsikan untuk Lantai 1 terlebih dahulu, dimana akan kami fungsikan setelah melalui uji kelayakan dan uji tes dari alat-alat medis yang ada di IGD Lama, yang secara bertahap akan kami pindahkan ke IGD yang baru tanpa mengurangi/menghambat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan Layanan Gawat Darurat,“ katanya.

Pada pembangunan tahap selanjutnya, rencananya akan dibangun ruang bedah IGD dan penunjangnya, seperti radiologi dan laboratorium di lantai dua. Diharapkan pasien-pasien yang dalam keadaan gawat darurat dan membutuhkan tindakan bedah segera, bisa ditangani langsung secara cepat, tepat dan sesuai dengan prosedur karena semuanya sudah berada dalam satu gedung.

IGD RSUD Panembahan Senopati ini dibangun menggunakan Dana DAK dari Kementerian Kesehatan Bidang Kesehatan RI dengan nilai kontrak sebesar 8.967.487.000 rupiah yang diselesaikan dalam 150 hari kerja terhitung mulai tanggal 15 Juli 2020 sampai dengan 11 Desember 2020. []

Berita terkait
Pencarian Warga Parangtritis Hilang di Opak Bantul Nihil
Pencarian penambang pasir yang hilang di Sungai Opak Bantul masih nihil. Pencarian dilanjutkan hari ini dengan melibatkan 6-7 tim SRU.
Jam Operasional Perpanjangan PTKM di Bantul Lebih Longgar
Pemkab Bantul melonggarkan jam operasional pada masa perpanjangan PTKM ini. Pelaku usaha diizinkan beroperasi lebih malam dari PTKM yang pertama.
Warga Parangtritis Hilang di Muara Sungai Opak Bantul
Dua penambang pasir asal Parangtritis terseret arus di Sungai Opak Bantul, Yogyakarta. Satu berhasil diselamatkan, satu masih dalam pencarian.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.