Kasus DBD di Bantaeng Menurun Dibanding Tahun Lalu

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantaeng tahun 2020 menurun jika di banding tahun 2019 yang lalu.
Ilustrasi gigitan nyamuk Aedes Aegypti. (Foto: Pakistantoday)

Bantaeng - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan tercatat ada 48 kasus selama tahun 2020. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bantaeng, dr Armansyah menyebut, angka tersebut jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi penurunan kasus DBD.

"Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 berjumlah 74 kasus, maka terjadi penurunan kasus sebesar 35 persen. Tentunya capaian ini tidak terlepas dari berbagai intervensi yang dilakukan oleh Tim Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng," kata Arman dalam pesan WhatsApp kepada Tagar, Selasa, 28 Juli 2020.

ini.Menurutnya, berbagai langkah dan upaya telah dilakukan tim Dinas Kesehatan Bantaeng untuk menekan angka penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti ini.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 berjumlah 74 kasus, maka terjadi penurunan kasus sebesar 35 persen.

Seperti melakukan fogging atau penyemprotan di berbagai lokasi epidemis kasus DBD selama dua tahun berturut-turut.

"Pada awal tahun ini kita telah lakukan sejumlah fogging pra kejadian luar biasa atau KLB di lokasi yang secara epidemiologis terdapat kasus dalam dua tahun berturut-turut," jelas ketua Asosiasi Dokter Khitan Indonesia (Asdoki) Pulau Sulawesi ini.

Dokter Arman juga menuturkan, langkah yang dilakukan selain fogging, pihaknya juga melakukan berbagai intervensi kesehatan seperti pemberian abate, sosialisasi pencegahan kasus DBD, serta pemantauan secara berkala.

"Selain itu beberapa langkah yang telah dilakukan adalah pemantauan habitat vektor, pemantauan jentik berkala (PJB), fogging fokus, pemberian larvasida (abatesasi), serta sosialisasi terkait pentingnya pencegahan kasus DBD," kata Arman.

Dia juga menyinggung sedikit soal pandemi Covid-19. Menurutnya, pencegahan DBD dan penyakit menular lainnya tak jauh beda dengan pola pencegahan virus Corona.

Menurutnya, masyarakat harus senantiasa mematuhi protokol kesehatan dalam menjalani rutinitas seperti penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga kebersihan tempat sekitar.

"Utamanya dalam era pandemi ini, kita harus senantiasa menerapkan protokol kesehatan, pola hidup bersih dan sehat, serta pengendalian penyakit berbasis lingkungan," jelas dia. []

Berita terkait
6 Bulan, 64 Warga Agam Terserang DBD
Sebanyak 64 orang di Kabupaten Agam terjangkit DBD. Beruntung, tidak ada yang meninggal dunia.
Pasien Positif Covid-19 dan Risikonya Terkena DBD
Meningkatnya kasus Covid-19 dan risikonya terkena demam berdarah dengue (DBD).
Waspada, 239 Orang di Yogyakarta Terserang DBD
Jumlah kasus DBD di Kota Yogyakarta mengalami penuran dibandingkan tahun 2019 dan saat ini berada diurutan keempat di Provinsi DIY.
0
Cegah Meluasnya PMK, Pemerintah Siap Geber Vaksinasi Darurat Pada Ternak
emerintah telah mengalokasikan vaksin sebanyak 3 juta dosis. Tahap pengadaan pertama vaksin darurat sebanyak 800 ribu dosis.