Kasus Covid Kudus Sisa 7, Zona Hijau Diprediksi Juni

Kasus positif Covid-19 di Kudus tersisa tujuh pasien. Zona hijau corona pun diprediksi bisa tercapai pada Juni.
Plt Bupati Kudus HM Hartopo memprediksi wilayahnya bisa zona hijau pada Juni seiring progress positif penanganan Covid-19. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Kasus positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Kudus tersisa tujuh pasien. Dengan perkembangan tersebut, Kota Kretek diprediksi bisa menjadi zona hijau corona pada Juni.  

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, dr. Andini Aridewi mengungkapkan tujuh pasien positif Covid-19 tersebut dirawat di rumah sakit dan ada yang menjalani isolasi mandiri. 

"Hingga hari ini kasus positif Covid-19 di Kudus tersisa tujuh. Dua di antaranya dirawat di RS Mardirahayu dan RS Aisyiyah. Lima pasien lainnya merupakan nakes (tenaga kesehatan) yang kini melakukan isolasi mandiri," kata Andini kepada Tagar, Jumat, 15 Mei 2020 

Secara rinci, Andini menjelaskan tiga dari tujuh pasien tersebut merupakan  kasus lama. Terdiri dari dua nakes dan satu pasien umum. "Dan hari ini ada tambahan empat kasus positif baru. Mereka semua perempuan, tiga di antaranya nakes dan satu pasien umum. Dua dari Kecamatan Jati, satu dari Kecamatan Kudus dan satu dari Jekulo," ucap dia. 

Terkait isolasi mandiri terhadap lima pasien positif corona, dokter berkacamata itu menyatakan kebijakan tersebut diberlakukan secara ketat mengacu pedoman penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.

Pertimbangannya, kondisi mereka dalam keadaan baik, masuk kategori orang tanpa gejala (OTG), tidak mengidap penyakit lain, memiliki pemahaman yang baik soal kesehatan dan lingkungan yang mendukung kegiatan isolasi mandiri.

Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan Kudus juga terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kondisi lima nakes yang melakukan isolasi mandiri ini. Termasuk kegiatan mereka selama menjalani isolasi mandiri.

"Empat nakes yang isolasi mandiri difasilitasi tempat di rumah sakitnya. Satu nakes lainnya isolasi mandiri di Semarang. Jadi proses isolasi mandiri yang mereka lakukan dipastikan aman," tuturnya.

Andini menambahkan hingga saat ini kelimanya belum menjalani pengambilan sampel lendir tenggorok atau real time polymerase chain reaction (RT-PCR) tahap tiga dan empat. Karena posisi mereka masih dalam tahap pemulihan.

Terpisah, Pelaksana Tugas Bupati Kudus HM Hartopo menyatakan hingga pertengahan Mei ini kasus Covid-19 di wilayahnya terpantau menurun. Terbukti sejumlah pasien positif Covid-19 di RSUD Loekmono Hadi dan RS Mardirahayu swabnya dinyatakan negatif, sumbuh dan dibolehkan pulang.

"Kemarin hasil swab sejumlah pasien dinyatakan negatif. Sehingga mereka dinyatakan sembuh dan dipulangkan," ujar dia

Melihat tren bagus kasus Covid-19 dan perkembangan kondisi pasien lain yang masih dirawat terus membaik, Hartopo memprediksi pandemi di Kudus akan berakhir pada akhir Mei ini. Jika perkiraan itu benar maka awal Juni masyarakat sudah bisa hidup dengan normal.

Meski begitu, Hartopo tetap mengimbau warganya tidak lengah. Masyarakat tetap diminta waspada dan menjalankan upaya pencegahan penularan Covid-19. Seperti penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah, rajin cuci tangan, hingga memperhatikan physical dan social distancing. []

Baca juga: 

Berita terkait
Lima Pasien Positif Sembuh, RSUD Kudus Zero Covid-19
RSUD Loekmono Kudus zero Covid-19 setelah lima pasien positif sembuh dan pulang, Kamis, 14 Mei 2020.
Jemaah Salat Jumat di Kudus Jalani Rapid Test Covid
Deteksi dini penyebaran Covid-19 dilakukan terhadap warga di Pasar Kliwon dan jemaah Masjid Menara Kudus. Mereka menjalani rapid test.
2.000 Buruh Kudus Dapat THR Meski Dirumahkan
Jika ada buruh di Kudus yang dirumahkan tapi tidak dapat THR, silakan lapor ke Plt Bupati Kudus HM Hartopo.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.