Kapolri Ungkap Alasan Pembatasan Internet di Papua

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan alasan utama pembatasan internet di Papua.
Massa berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Papua saat melakukan aksi di Jayapura, Senin, 19 Agustus 2019. (Foto: Antara/Gusti Tanati)

Timika - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan alasan utama pembatasan internet di Papua. Salah satunya, karena penyebaran berita bohong (hoaks) dan informasi yang bernada provokatif terkait Papua yang begitu masif.

"Internet digunakan oleh beberapa pihak tertentu untuk melakukan penyebaran berita-berita yang provokatif dan hoaks," ujar dia di Timika, Rabu, 28 Agustus 2019, seperti dilansir dari Antara.

Contoh hoaks yang disebarkan di internet adalah gambar seorang mahasiswa Papua yang meninggal karena dibunuh dalam peristiwa di Surabaya dan Malang.

"Padahal peristiwa itu tidak ada. Gambar-gambar itulah yang mempengaruhi dan memprovokasi masyarakat," kata Tito.

Baca juga: Ada Propaganda Asing dalam Permasalahan Papua?

Untuk mengatasi hoaks yang menyebar sebenarnya kepolisian sudah melakukan klarifikasi. Hanya saja, klarifikasi yang dilakukan kadang tidak efektif.

Maka, langkah yang dapat diambil selain mematikan internet, menurut dia membuat jaringan internetnya lamban. "Melakukan slow down terhadap gambar dan video," tuturnya.

Selama hoaks dan informasi negatif masih menyebar di sana, pembatasan internet kata Tito akan terus dilakukan. Kecuali, kepolisian menilai upaya untuk melakukan provokasi dan mengeksploitasi konten-konten yang negatif ini jauh berkurang di sana.

"Tentu kami akan sampaikan jika kondisinya sudah memungkinkan sehingga bisa dilakukan normalisasi kembali. Kami harapkan itu dilakukan secepat mungkin," ucapnya.

Internet digunakan oleh beberapa pihak tertentu untuk melakukan penyebaran berita-berita yang provokatif dan hoaks.

Pada Rabu, 28 Agustus 2019, Kapolri Tito Karnavian bersama Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menggelar pertemuan dengan para tokoh masyarakat Kabupaten Mimika dan Kabupaten Jayawijaya di Hotel Rimba Papua di Timika.

Pertemuan berlangsung selama dua jam karena Panglima TNI dan Kapolri harus kembali ke Jakarta untuk melaporkan perkembangan situasi Papua kepada Presiden Joko Widodo. []

Berita terkait
Polda Papua Barat Tetapkan Tersangka Kerusuhan 'Monyet'
Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat mencatat ada 26 laporan terkait kerusuhan yang terjadi secara beruntun di sejumlah daerah di Papua.
Ajakan Kapolri Seusai Berkunjung ke Papua
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian mengajak semua pihak menjaga keamanan di Papua.
Internet Papua Diblokir, Fahri Hamzah: Feodal
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkritisi pemblokiran akses internet yang dilakukan pemerintah untuk warga sekitar Papua.