Kandidat LGBTQ dalam Pemilu Paruh Waktu AS Pecahkan Rekor

Jumlah kandidat dari kelompok LGBTQ yang bertarung pada pada pemilu paruh waktu AS pada November 2022 mendatang pecahkan rekor
Senator Becca Balint asal Vermont, yang akan bertarung memperebutkan kursi kosong di DPR AS mewakili Vermont, berbicara dengan warga di Colchester, Vermont, AS, pada 24 Juli 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP/Wilson Ring)

TAGAR.id, Jakarta - Jumlah kandidat dari kelompok LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender, queer) yang bertarung pada pada pemilu paruh waktu Amerika Serikat (AS) pada November 2022 mendatang telah memecahkan rekor, menurut data baru yang terkumpul. Beberapa di antaranya diprediksi akan memenangkan pemilihan.

Becca Balint, calon anggota legislatif dari Partai Demokrat, diprediksi memenangkan kursi DPR AS mewakili Negara Bagian Vermont.

Jika terpilih, ia akan menjadi perempuan pertama sekaligus individu yang secara terbuka mengaku gay pertama yang mewakili negara bagian itu di Kongres AS.

bendera pelangiIlustrasi. Bendera pelangi lambang LGBTQI+. (Foto: marca.com)

Balint mengaku bukan seseorang yang namanya dikenal warga Vermont, meskipun ia sudah mengabdi di DPR negara bagian itu selama beberapa tahun. Besarnya dukungan yang ia terima selama berkampanye untuk kursi DPR AS itu membuatnya bersemangat.

“Akan sangat menarik menjadi perempuan pertama yang mewakili Vermont dan menjadi individu yang secara terbuka mengaku gay pertama yang mewakili Vermont. Merupakan sebuah kehormatan. Saya tidak pernah benar-benar berpikir saya akan ada di titik ini. Saya bukan berasal dari keluarga politsi. Saya tidak memiliki koneksi di dunia politik. Dan untuk waktu yang sangat lama, ini terasa bagaikan mimpi belaka,” ujarnya.

Namun, bagi Balint, alasannya mencalonkan diri menjadi anggota DPR sangat pribadi dan tidak berhubungan dengan identitas LGBTQ-nya.

“Kakek saya tewas terbunuh dalam Holocaust dan saya paham seperti apa rasanya ketika demokrasi mulai tergerogoti. Saya merasa kita ada pada tahap itu sekarang. Itulah yang menjadi alasan sebenarnya dan memotivasi saya untuk maju,” ungkapnya.

Balint mengatakan, sekarang adalah waktu untuk bersikap berani. Ia berjanji tidak akan membiarkan demokrasi mati semasa hidupnya. (rd/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pemukulan dan Pemenjaraan Terhadap LGBTQ Dilaporkan Terjadi di Qatar Sebelum Piala Dunia
Polisi di Qatar secara sewenang-wenang menahan dan melecehkan anggota-anggota komunitas LGBTQ menjelang Piala Dunia bulan depan
0
Kandidat LGBTQ dalam Pemilu Paruh Waktu AS Pecahkan Rekor
Jumlah kandidat dari kelompok LGBTQ yang bertarung pada pada pemilu paruh waktu AS pada November 2022 mendatang pecahkan rekor