Kalau Semua Dipenjara, Tak Ada Lagi Orang Kritis di Indonesia

Refly Harun sebut jika setiap orang yang mengkritik dipenjara maka tidak akan ada lagi masyarakat yang kritis di Indonesia.
Tersangka Petinggi Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jumhur Hidayat tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2020. Jumhur Hidayat diperiksa Direktorat Siber Bareskrim Polri sebagai tersangka dalam kasus penyebaran informasi yag ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau pemberitahuan bohong dengan menerbitkan keonaran dikalangan rakyat terkait penolakan terhadap pengesahan UU Cipta Kerja. (Foto: Antara/Reno Esnir)

Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyayangkan sikap arogansi pemerintah yang kerap menggunakan kekuatan kekuasaan untuk membungkam pengkritik. Menurutnya, jika setiap orang yang mengkritik dipenjara maka tidak akan ada lagi masyarakat yang kritis di Indonesia.

Hal ini disampaikan menyikapi kritikan Deklarator Koalisi Aksi Menyelamtakan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin terhadap pemerintah yang berujung laporan kepada polisi.

"Kalau sebentar-sebentar menggunakan tangan besi negara untuk memenjarakan dan lain sebagainya, maka saya kira tidak akan ada lagi orang kritis di republik ini," katanya lewat kanal Youtube seperti dikutip Tagar, Minggu, 1 November 2020.

Maka saya kira tidak akan ada lagi orang kritis di republik ini.

Baca juga: Refly Harun: Pemerintah Tak Perlu Risau Dikritik Jika Benar

Refly menyebut orang yang memiliki pemikiran kritis nantinya akan merasakan trauma. Pasalnya setiap ucapan kritiknya selalu dimata-matai hingga ditemukan celah untuk menyeret ke penjara.

Sementara, lanjut dia, para pengagung penguasa selalu memiliki ruang yang bebas dalam menyampaikan umpatan terhadap kritikus.

"Karena kritis harus hati-hati terus menerus karena ditunggu kapan terpelesetnya. Sementara orang yang mengendorse kekuasaan bisa merajalela, semena-mena menghantam. Coba lihat saja media sosial itu," ujarnya. 

Lebih lanjut, Refly menilai seharusnya negara harus bersikap layaknya seorang ayah yang selalu menyayangi anak-anaknya. Menurutnya, negara harus bisa bersikap adil untuk menenangkan setiap ada perbedaan dalam masyarakat.

"Dari sini pentingnya bernegara, sebagai penguasa berdiri sebagai bapak di tengah. Dia tidak boleh memanjakan salah satu pihak, dia harus menjadi rekonsiliator kalau terjadi pertengkaran antara kedua belah pihak hanya soal dukung mendukung," tuturnya. 

Baca juga: Rocky Gerung Pengen Sosok Bintang Emon Buat Guncang Kabinet

Sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme (GAR) alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) melaporkan Din Syamsuddin yang mengkritik pemerintah dengan dugaan pelanggaran kode etik ASN.

Din Syamsuddin menyebut saat ini ada tiga kerusakan yang terjadi di Indonesia.  

Laporan berbentuk surat yang dirilis pada tanggal 28 Oktober 2020 itu, memuat berupa pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku apratur sipil negara (ASN) yang dilakukan oleh Din Syamsuddin.

Saat ini Din tercatat masih menjabat sebagai Pegawai Neger Sipil (PNS) dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga tercatat sebagai anggota Wali Amanat ITB.

GAR Alumni ITB membenarkan terkait beredarnya laporan tersebut. Jubir GAR Shinta Madesari membenarkan hal itu saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Shinta menjelaskan, laporan berbentuk surat tersebut sudah disampaikan GAR ITB kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan pihak terkait lainnya.

“Daftar tujuan dan tembusan ada dalam surat,” katanya, Rabu, 28 Oktober 2020. []

Berita terkait
Denny Siregar : Jangan-jangan Refly Harun Susupan Aparat
Pegiat media sosial Denny Siregar menaruh curiga terhadap Refly Harun. Apa yang membuat Denny Siregar curiga?
Rocky Gerung Sebut PDIP - Jokowi Alami Politik Fatamorgana
Rocky Gerung menilai dunia perpolitikan Indonesia di kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan tengah mengalami fatamorgana.
Rocky Gerung: Bu Mega Coba Baca Lagi Pikiran Opung Karno
Rocky Gerung sentil sikap Megawati soal sumbangsih anak muda di Tanah Air. Lantas Rocky meminta Megawati mengingat kembali kutipan Bung Karno.
0
Bestie, Cek Nih Cara Ganti Background Video Call WhatsApp
Baru-bari ini platform WhatsApp mengeluarkan fitur terbarunya. Kini Background video call WhatsApp bisa dilakukan dengan mudah.