Jakarta - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai dunia perpolitikan Indonesia di kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan tengah mengalami fatamorgana.
Rocky menyebut, partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri seakan lupa dengan sejarah. Pasalnya, Megawati menyinggung bahwa anak-anak muda tidak memiliki sumbangsih pada Indonesia.
Politik Indonesia juga lagi masuk dalam wilayah yang sama. Pak Jokowi juga banyak fatamorgana
Sementara, kata dia, ayah Megawati, yakni Presiden Soekarno merupakan seorang pemuda yang mampu membangun retorika, dan peka terhadap isu internasional.
"Saya kira itu yang sedang terjadi. PDIP mengalami semacam fatamorgana, hanya bisa melihat bayangan enggak bisa melihat realitasnya," kata dia melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official, seperti dikutip Tagar, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Dia mengaku, kecenderungan PDIP dan Megawati yang kerap mengklaim bahwa mereka merupakan orang-orang paling berjasa di Tanah Air ini sangat melekat kuat.
"Saya juga perhatikan hal yang sama. PDIP semacam kehilangan orientasi terhadap keadaan dunia. Itu pasti terjadi, karena kemampuan PDIP untuk mengelola isu global itu tidak terlihat, yang sebetulnya itu adalah keahlian Bung Karno. Bung Karno itu orang yang paling peka terhadap isu internasional," ujarnya.
Selain itu, Rocky juga melihat fatamorgana yang turut dialami oleh Jokowi. Dia berpandangan, presiden selalu mengeluarkan kalimat yang bernada dipaksakan.
"Politik Indonesia juga lagi masuk dalam wilayah yang sama. Pak Jokowi juga banyak fatamorgana. Karena great pada realitas enggak ada, apalagi kalau kita periksa cara membuat kalimat kayak enggak ada poin, tapi dipaksakan untuk mengucapkan," kata dia.
"Kan mestinya kalau orang bikin kalimat, dia harus tahu lebih dahulu jenis kata. kalimat itu kan susunan kata. Kalau salah pakai kata ya begini jadinya, kita hidup dalam politik yang fatamorganis," ucap Rocky Gerung.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri kembali melontarkan narasi kontroversial yang membuat buncah netizen, khususnya kalangan milenial. Mantan Presiden kelima RI itu meminta Presiden Jokowi untuk tidak memanjakan generasi muda, karena dianggap hanya bisa demo.
"Anak muda kita, aduh, saya bilang sama presiden, jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa harus bertatap langsung?" kata Ketua BPIP itu.
- Baca juga: Rocky Gerung Luruskan Pernyataan Megawati Soal Milenial Manja
- Baca juga: Tangani Pandemi, Jokowi Disarankan Tiru Program Soeharto
"Apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini. Masa hanya demo aja, nanti saya di-bully, saya gak peduli. Hanya demo aja ngerusak, apakah ada aturan dalam demo diizinkan untuk merusak," ujar Megawati. []