Kalah Saing, Samsung Stop Produksi Smartphone di China?

Ketatnya persaingan di China membuat Samsung Electronic Co.Ltd. memutuskan untuk menghentikan produksi smartphone.
Tampilan tablet Samsung Galaxy Tab S6 yang dipamerkan saat peluncurannya di Jakarta, Rabu (1/10/2019). (Foto: Antara/Dea N.Zhafira)

Jakarta – Samsung Electronics Co Lt memutuskan untuk berhenti memproduksi ponsel pintar (smartphone) di China. Keputusan yang diambil raksasasa teknologi dari Korea Selatan itu karena tak mampu bersaing dengan pemain lokal. China merupakan pasar terbesar produk smartphone di dunia.

Seperti diberitakan, Samsung terpaksa memangkas produksi di pabriknya yang berlokasi di selatan Huizhou pada Juni 2019 karena ketatnya persaingan. Sampai akhir tahun lalu, produksi di pabrik itu dihentikan sama sekali. "Di China, orang kalau mau membeli smartphone kelas murah pasti carinya produk lokal, sementara kalau mau kelas yang mahal pilih Apple atau Huawei," " kata analis dari Cape Investment & Securites, Park Sung-soon seperti diberitakan dari economictimes.indiatimes.com, Sabtu, 5 Oktober 2019.

Samsung awalnya memangkas produksi di pabrik Huizhou pada Juni lalu, namun akhirnya kemudian ditutup. Sementara pabrik di lokasi lain sudah tidak berproduksi sejak tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa sulit bagi pabrikan elektronik dari Negeri Ginseng ini menghadapi ketatnya persaingan.

Sebenarnya bukan hanya Samsung saja yang menghentikan produksi dan mengalihaknya ke negara lain. Sony, perusahaan elektronik dari Jepang juga menutup pabriknya di Beijing dan hanya akan memproduksi smartphone di Thailand. Perlambatan ekonomi di China serta mahalnya upah buruh menjadi biang keladi tutupnya pabrik Samsung dan Sony. Hanya perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Apple Inc yang mencoba bertahan.

Menurut sebuah perusahaan riset pasar, Counterpoint, pangsa pasar smartphone Samsung di triwulan pertama 2019 terjun bebas menjadi tinggal satu persen. Sementara pesaingnya dari perusahaan lokal, Huwaei Technologies dan Xiomi Corp melesat pesat.

Manajemen Samsung dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa perusahaan mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam meningkatkan efisiensi. Namun demikian ditegaskan Samsung tetap akan melanjutkan produki smartphone di China. "Kami masih mencari strategi peralatan produksi di China sebagian akan dialihkan ke lokasi manufaktur global lainnya. Tentunya kami harus melihat kebutuhan pasar," kata pernyataan itu.

Saat ditanya, manajemen Samsung menolak menjelaskan berapa kapasitas dan jumlah karyawan di pabrik Huzhou yang dibangung pada tahun 1992. Namun menurut media lokal di China, Samsung mempekerjakan 6.000 karyawan dan jumlah produksinya mencapai 63 juta unit pada 2017. Tahun ini secara global, Samsung memproduksi sekitar 394 juta unit smartphone.

Berita terkait
IMEI Smartphone Samsung di Indonesia Aman
Samsung Electronics Indonesia mendukung kebijakan pemerintah mengenai regulasi identitas perangkat seluler internasional.
Xiaomi Siapkan 4 Smartphone Berkamera 108MP Samsung
Beredar kabar Xiaomi sedang melakukan kerjasama dengan Samsung dalam pengembangan kamera beresolusi 108MP di empat smartphone milik Xiomi.
Lima Antivirus Terbaik untuk Smartphone Android
Namun, ada sebagian orang yang menganggap antivirus tidak berdampak pada ponselnya.