Kakak Beradik di Pangkep Tewas Terkena Bom Ikan

Kakak beradik di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dikabarkan meninggal dunia karena terkana ledakan bom ikan.
Petugas saat melakukan pemeriksaan mayat dan perahu jolloro yang digunakan kedua korban. (Foto: Tagar/Ist)

Pangkep - Kakak beradik di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dikabarkan meninggal dunia karena terkana ledakan bom ikan saat menangkap ikan di perairan laut Kabupaten Barru, Sabtu 22 Agustus 2020.

Adik kakak ini masing-masing bernama, Mahmud bin Side, 15 tahun dan Ilham, 27 tahun. Keduanya meninggal dengan kondisi mengenaskan. Mahmud mengalami luka terbuka dan terbakar di sekujur tubuhnya, sementara sang kakak, Ilham, di duga juga meninggal, tapi sementara dalam pencarian.

Mereka diduga meninggal karena ledakan bom ikan. Satu ditemukan terkapar di atas perahu dan sang kakak Ilham, belum ditemukan.

Kasat Polairud Polres Pangkep, Iptu Deki Marizaldy mengatakan, kakak beradik ini pergi melaut dan menangkap ikan di perairan Barru menggunakan bom ikan. Tetapi, saat mereka merakit bom tersebut, tiba-tiba meledak sehingga mengenai kakak beradik itu.

"Mereka diduga meninggal karena ledakan bom ikan. Satu ditemukan terkapar di atas perahu dan sang kakak Ilham, belum ditemukan. Masih dalam pencarian," kata Deki Marizaldi kepada Tagar, Minggu 23 Agustus 2020.

Mantan Kasat Reskrim Polres Bulukumba ini menerangkan, mereka berangkat ke laut untuk menangkap ikan Jumat 21 Agustus 2020, sekitar pukul 20.30 WITA. Keduanya melaut menggunakan perahu Jolloro (Perahu tradisional) Makassar, lengkap dengan mesin kompressor.

"Mereka mencari ikan di sebelah utara Pulau Jangan-janganngang Barru (Taka cindeanga)," ucapnya.

Namun ke esokan harinya, Sabtu 22 Agustus 2020 pagi, tib-tiba seorang nelayan mendapati perahu kakak beradik ini terombang-ambing di laut. Kemudian, nelayan tersebut menemukan Mahmud sudah dalam keadaan meninggal dan penuh luka. Sehingga nelayan ini menghubungi orang tua korban terkait kondisi anaknya itu.

"Kondisi kapal, pada bagian depannya hancur karena ledakan. Kemudian, Mahmud ditemukan sudah meninggal di atas kapal sementara kakaknya, masih dalam pencarian. Dia diduga terlempar ke laut saat ledakan itu," tambahnya.

Deki menegaskan, dari hasil penyelidikan olah tempat kejadian perkara, ditemukan bahwa dua anak ini melakukan penangkapan ikan menggunakan bom ikan.

Karena ditemukannya satu set alat compressor yang digunakan untuk menyelam dan melihat jumlah ikan di dasar laut, setelah dilakukan pemboman.

"Dari hasil visum jenazah ditemukan dominan pada tubuh korban terdapat luka bakar," jelas Deki. []

Berita terkait
Tangkap Ikan Pakai Bom, Tujuh Nelayan Pangkep Diciduk
Polres Pangkep menggagalkan aksi penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak atau bom di perairan pangkep, Sulsel.
Tiga Pembom Ikan Ditangkap di Perairan Jayapura
Pol Airud Polda Papua menangkap tiga nelayan yang sedang melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak.
Nelayan di Bone Tangkap Ikan Pakai Bom
Seorang nelayan di Kabupaten Bone Sulsel ditangkap polisi karena menangkap ikan menggunakan bom.