Yogyakarta - Kabar gembira datang dari Kota Yogyakarta terkait penanganan kasus positif Covid-19. Tujuh penghuni Selter Tegalrejo berstatus orang tanpa gejala (OTG) dinyatakan sembuh.
“Dari Selter Tegalrejo untuk isolasi pasien OTG dilaporkan setelah sepekan beroperasi terdapat tujuh penghuni yang dinyatakan sembuh. Mereka saat ini sudah dikembalikan ke rumahnya masing-masing. Untuk total kasus positif yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mencapai 100 orang,” kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Rabu, 30 September 2020.
Dia mengatakan, selama berada di selter, para penghuni mendapat pengawasan yang cukup ketat dan disiplin. Kebutuhan gizi harian selalu dicukupi dengan baik dan didukung tempat isolasi yang representatif. Meski tidak boleh bersinggungan dengan orang luar, namun penghuni tetap diberikan waktu untuk olahraga dan melepas penat.
Selter Tegalrejo sendiri ada 10 kamar di lantai satu serta 16 kamar di lantai dua dan tiga. Selter ini diprioritaskan untuk tunawisma, anak-anak, warga miskin suspek corona yang telah diseleksi Pemkot Yogyakarta.
Mereka saat ini sudah dikembalikan ke rumahnya masing-masing.
Selain kamar, terdapat fasilitas lain yang tersedia di area shelter yakni zona dekontaminasi, wastafel, logistik, serta dipantau oleh kamera pengawas selama 24 jam.
“Meski ada tujuh orang yang sembuh, Selter Tegalrejo juga mendapat tambahan tujuh penghuni baru. Mayoritas mereka merupakan satu keluarga yang rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri. Sehingga total pasien OTG yang isolasi di shelter saat ini mencapai 16 orang,” ungkap pejabat yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Heroe menambahkan saat ini terjadi penurunan jumlah kasus positif Covid-19 setelah sebelumnya melonjak secara harian. Adanya kasus baru pun bukan lagi didapat dari hasil tracing melainkan didominasi riwayat perjalanan luar kota.
“Hasil dari tracing cenderung sudah tidak ada. Kami sudah tidak lagi menemukan perkembangan dari penelusuran di kelompok tertentu seperti PKL Malioboro, pedagang Pasar Beringharjo maupun wilayah kantor Kelurahan Kotabaru. Tambahan kasus yang masuk karena riwayat perjalanan dari luar kota,” jelasnya.
Baca juga:
- Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Gunungkidul Yogyakarta
- Liga 1 Ditunda, PSM Makassar Tetap Bertahan di Yogyakarta
- VMARS, Pelatihan Hidup ala Planet Mars di Yogyakarta
Meski menurun, Heroe menyatakan tetap antisipasi penyebaran virus sehingga tracing juga terus dilakukan. Sebab meningkatnya aktivitas ekonomi beriringan dengan meningkatnya pertemuan antarindividu. Tempat-tempat usaha yang sudah kembali melayani pengunjung diimbau memproses verifikasi protokol kesehatan.
“Lebih banyak sekarang antisipasinya dengan adaptasi terhadap kondisi riil yang dihadapi. Protokol kesehatan ini menjadi rantai pertama untuk mencegah penularan virus sembari menjalankan aktivitas,” pungkas dia. []