Kabar Duka, Wapres Brajamusti Saga Susanto Berpulang

Kabar duka datang dari kelompok suporter PSIM Yogyakarta, Brajumusti. Saga Susanto, Wakil Presiden Brajamusti meninggal dunia.
Sejumlah anggota pengurus DPP Brajamusti mengusung keranda Saga Susanto, Wakil Presiden Brajamusti yang meninggal dunia Sabtu malam, 3 Oktober 2020 untuk dibawa ke tempat pemakaman, Minggu, 4 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Dok. Brajamusti)

Yogyakarta - Innalilahi Wainailaihi Rojiun. Kabar duka datang dari kelompok suporter PSIM Yogyakarta, Brajumusti. Saga Susanto, Wakil Presiden Brajamusti meninggal dunia Sabtu malam, 3 Oktober 2020.

Saga meninggal setelah sempat koma beberapa hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta. Jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPA) Pingit, Tompeyan, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakata, Minggu, 4 Oktober 2020.

Saga sendiri dikabarkan mengalami kecelakaan lalu lintas di daerah Turi, Kabupaten Sleman pada Rabu, 30 September 2020. Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin berduka atas berpulangnya Saga Susanto. Saga Susanto menghembuskan napas terakhirnya di RSUP Dr Sardjito. Setelah itu dia harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut.

"Kami menerima kabar dari salah satu teman. Mas Saga sempat mendapat perawatan di RSUD Sleman, kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito," ujar pria yang akrab disapa Thole tersebut, Minggu, 4 Oktober 2020.

Wapres Brajamusti MeninggalFlayer manajemen PSIM Yogyakarta yang memberikan ucapan duka cita atas meninggalnya Wapres Brajamusti, Saga Susanto, Minggu, 4 Oktober 2020. (Foto: Tagar/official media PSIM)

Menurut Thole, Saga merupakan figur yang mudah bergaul. Sebagai wakil Presiden Brajamusti, Saga bukan sekadar rekan sharing dan berdiskusi bagi Thole. "Saya kenal dengan Mas Saga sekitar tahun 2014, sewaktu beliau mau maju sebagai Calon Presiden Brajamusti. Nah mulai dari situ, kami sering berkomunikasi, mengobrol dan sharing. Dalam beberapa tahun terakhir, dia banyak mendampingi saya di Brajamusti. Banyak masalah besar di Brajamusti, saya mengajak Mas Saga berdiskusi bukan hanya di sekretariat atau forum, justru lebih sering di luar itu," ujarnya.

Kami menerima kabar dari salah satu teman. Mas Saga sempat mendapat perawatan di RSUD Sleman, kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.

Dia pun ingat betul tentang kepedulian Saga terhadap anggota Brajamusti. Terutama dari mereka yang berasal dari laskar-laskar. Seperti contoh, kepulangan laskar di pinggiran usai mendukung Laskar Mataram di Stadion Mandala Krida Yogyakarta juga sering dikawalnya. Bahkan Thole juga masih mengingat betul ketika mereka berboncengan saat mengawal laskar-laskar. Thole pun menganggapnya sebagai pengalaman yang membuatnya sulit untuk melupakan.

"Mas Saga juga rajin menyambangi rekan-rekan Laskar Brajamusti, bukan hanya di area Kota Yogyakarta saja, namun juga sampai Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman, dan wilayah lainnya. Sehingga tak heran, Mas Saga sangat dekat dengan teman-teman di laskar-laskar," tuturnya.

Thole pun secara pribadi punya penilaian tersendiri untuk rekannya itu."Secara pribadi maupun Brajamusti sangat kehilangan. Dia pribadi yang kritis, visi ke depan untuk organisasi sangat bagus. Gagasan-gagasan darinya luar biasa untuk Brajamusti. Ada beberapa yang memang belum terlaksana, InsyaAllah saya dan teman-teman Brajamusti akan laksanakan. Selamat jalan Mas Saga, doa kami menyertaimu, tempat terbaik di sisi-Nya, Amin," tambah Thole.

Wapres Brajamusti  (kanan) MeninggalWapres Brajamusti Saga Susanto berjersey PSIM Yogyakarta foto bersama dengan pendukung PSS Sleman semasa hidupnya dalam sebuah kegiatan. (Foto: Tagar/tangkapan layar story WA)

Sementara itu ucapan belasungkawa juga disampaikan penggawa Laskar Mataram, Raymond Tauntu, yang mengaku kenal dekat dengan Saga Susanto. Selain itu manajemen tim PSIM Yogyakarta juga menampilkan flayer ucapan duka cita kepada Saga Susanto.

"Saya mengenal dekat dan lumayan sering bertemu untuk sekadar mengobrol. Bagi saya, almarhum Mas Saga merupakan sosok suporter yang selalu memberikan dukungan dengan tulus. Beliau tidak pernah menghujat ketika kami kalah atau main jelek. Dukungan yang diberikan bukan hanya kepada tim, namun juga secara personal. Beliau orang yang baik," sambung pesepak bola asal Makassar ini.

Selain itu dari antarkelompok suporter ucapan duka cita juga mengalir. Termasuk dari salah satu kelompok suporter PS Sleman (PSS), Brigatta Curva Sud (BCS). Sebagaimana diketahui, rivalitas PSS dengan PSIM selalu muncul terutama antar kelompok suporter masing-masing tim. Beberapa kali friksi dan konflik kerap terjadi diantara kelompok suporter tersebut. "Sugeng tindak mas," tulis Zulfikar, salah satu pentolan BCS dalam story WhatsApp-nya. []

Berita terkait
Umar Priyono, Staf Ahli Gubernur DIY Berpulang
Kabar duka Pemda DIY. Umar Priyono, staf ahli Gubernur DIY meninggal dunia karena serangan jantung, Senin, 21 September 2020.
Warga dan PKS Yogyakarta Berduka, Gus Ton Berpulang
Warga Yogyakarta, khususnya PKS berduka. Anggota DPRD empat periode, Agus Sumartono atau Gus Ton berpulang. Semoga husnul khatimah.
Keraton Yogyakarta Berduka, GBRAy Murdokusumo Wafat
Kabar duka dari Keraton Yogyakarta. Kakak dari Sri Sultan HB X, GBRAy Murdokusumo meninggal dunia, Sabtu, 22 Agustus 2020.