Jumlah Wisatawan di Tebing Breksi Belum Kembali Normal

Long weekend tidak membuat destinasi wisata Tebing Breksi, Sleman, dipadati pengunjung. Padahal pengelola telah menjalankan protokol kesehatan.
Tebing Breksi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Long Weekend di tengah kehidupan kenormalan baru pada Kamis, 29 Oktober hingga Minggu, 1 November lalu, belum membuat jumlah wisatawan di wisata Tebing Breksi, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, masih sepi dan belum seperti adanya pandemi C-19.

Normalnya, dalam satu hari kunjungan di wisata alam tersebut bisa mencapai 5.000 pengunjung, namun libur panjang beberapa hari lalu itu jumlah terbanyak hanya mencapai 2.074 pengunjung dalam satu hari.

Ketua Pengelola Tebing Breksi Kholiq Widianto, menuturkan jika dirata-rata dalam satu bulan jumlah pengunjung di Tebing Breksi pada saat pandemi baru 20 persen dibanding hari normal. Sementara untuk long weekend, jumlah kunjungan juga berkurang.

"Kunjungan saat ini baru 20 persen jika dihitung per bulan. Kamis 1841 pengunjung. Jumat 1566 pengunjung. Sabtu1807 pengunjung. Minggu 2074 pengunjung," jelasnya saat dikonfirmasi pada Rabu, 3 November 2020.

Katanya, pihak pengelola sudah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi semua pelaku wisata di Tebing Breksi. Mulai dari pengunjung, petugas parkir, petugas di area retribusi, souvenir dan sebagainya.

Untuk pengelola kita ada rapat rutin 1 minggu sekali. Di situ selalu kita ingatkan tentang SOP. Untuk pengunjung kita tempatkan petugas dengan membawa megaphone terutama di spot prioritas selalu kita ingatkan, selain dari informasi pengeras suara utama,

Ia berharap SOP yang sudah disiapkan dalam rangka kenormalan baru, bisa dijalankan dengan baik. Pihaknya selalu mengingatkan kepada pengelola setiap satu minggu sekali. Sementara untuk pengunjung, petugas selalu mengingatkan setiap saat.

"Untuk pengelola kita ada rapat rutin 1 minggu sekali. Di situ selalu kita ingatkan tentang SOP. Untuk pengunjung kita tempatkan petugas dengan membawa megaphone terutama di spot prioritas selalu kita ingatkan, selain dari informasi pengeras suara utama," ucapnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya menyampaikan pada liburan panjang minggu lalu, wisata alam masih menjadi tujuan favorit bagi wisatawan. Destinasi seperti kawasan lereng Merapi dan Tebing Breksi masih menjadi tujuan wisata yang diminati wisatawan.

"Dari 5 hari libur panjang minggu lalu dari 12 destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan tercatat kurang lebih sebanyak 58.700an pengunjung yang masuk destinasi wisata kawasan Kaliurang dan Agro Wisata Bumi Merapi, kawasan destinasi wisata Cangkringan (Kaliadem, Bunker, Bukit Klangon), Tebing Breksi, Grojogan Watu Purbo, MGM dan Monjali, Candi Sambisari dan Candi Ijo, serta Jogja Exotarium," jelasnya.

Sementara itu dari pemantauan yang dilakukan petugas pantau Dinas Pariwisata Sleman, puncak kunjungan wisatawan terjadi pada hari libur Maulid Nabi Muhammad Kamis 29 Oktober dan dari wisatawan yang berkunjung ke destinasi teraebut rata-rata mentaati protokol kesehatan untuk cuci tangan dan memakai masker.

"Ketika masih ada wisatawan yang abai, dari pengelola destinasi, selalu mengingatkan dan menegur untuk mematuhi protokol kesehatan," katanya.

"Untuk destinasi yang sudah kami lakukan verifikasi juga sudah secara periodik mengingatkan wisatawan untuk memakai masker dengan benar, cuci tangan, dan jaga jarak, melalui pengeras suara," tambahnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
6 Kandang Ayam Milik Warga Ikut Tertimbun Longsor di Sleman
Longsor terjadi di wilayah Padukuhan Gebang, Kelurahan Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Imbauan BPBD Sleman Usai Kejadian Longsor di Ngemplak
Tanah longsor terjadi di Kecamatan Ngemplak. Berikut imbauan BPBD Sleman untuk meminimalisir agar kejadian serupa tidak terulang.
Penyebab 4 Wisatawan Ditolak Masuk Candi Borobudur Magelang
Total ada 4 wisatawan yang ditolak masuk Candi Borobudur Magelang selama libur panjang pekan kemarin. Mereka positif Covid-19.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.