Jumlah TPS Pilkada Sleman 2020 Diprediksi Berkurang

KPU Sleman prediksi, jumlah TPS saat pemilihan Kepala Daerah tahun 2020 berkurang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Trapsi Haryadi. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman memprediksi,  jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman 2020 akan menyusut jika dibandingkan dengan saat Pemilu 2019 lalu.

Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi, menjelaskan, berdasarkan perkiraan, jumlah TPS untuk Pilkada Sleman 2020 akan berkurang karena adanya perbedaan jumlah maksimal pemilih dalam satu TPS.

"Karena pada Pemilu 2019, jumlah pemilih maksimal 300 orang per TPS, ke depan, ini mestinya jumlah pemilihnya pasti berbeda, bisa 500 atau 600 maksimal. Ketika jumlah pemilih bertambah tiap TPS, maka TPSnya pasti berkurang," jelasnya saat ditemui di @K Hotel, Kaliurang, Sleman, Senin, 19 Agustus 2019.

Meski memprediksi akan terjadi penyusutan jumlah TPS pada Pilkada Sleman 2020, tetapi Trapsi mengaku pihaknya masih menunggu ketentuan dari KPU RI.  "Nah, ini kita masih nunggu ketentuan KPU RI," tegasnya.

Mengenai jumlah pemilih pada Pilkada Sleman 2020, Trapsi menyatakan belum bisa diketahui, karena nantinya masih akan ada pemutakhiran data pemilih, yang akan dilaksanakan pada April 2020.

"Nanti sekitar bulan April atau Mei. Bahan dasarnya nanti dari DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dan dari DPK (Daftar Pemilih Khusus)," imbuh Trapsi.

Demikian pula dengan jumlah dukungan yang harus dikumpulkan oleh bakal calon yang bertarung melalui jalur perseorangan, pihaknya masih menunggu Peraturan KPU (PKPU), yang mengaturnya.

Kata dia, hingga Senin, 19 Agustus 2019, belum ada PKPU yang mengatur tentang pilkada serentak 2020. "PKPU yang terakhir terkait jadwal dan tahapan, hari ini masih dalam sinkronisiasi di Kemenkumham. Pada prinsipnya, setiap tahapan pemilu kita akan sosialisasikan pada masyarakat," pungkasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Pemuda Sleman Berhenti Kuliah demi Jualan Susu Kedelai
Ahmad Jarifin, pemuda Sleman yang terpaksa drop out dari kuliah demi jualan susu kedelai. Semua ini berawal saat keluarga dirundung duka mendalam.
Jelang Idul Adha, Harga Cabai Mahal di Sleman
Jelang hari raya Idul Adha, harga cabai merah di pasar tradisional di Kabupaten Sleman, mengalami peningkatan hingga Rp 72.000 per kilogram.
Dihamili Polisi, Perempuan Asal Sleman Lapor Propam
Mengaku dihamili, perempuan berinisial OK, warga Trimulyo, Sleman melaporkan oknum polisi ke Propam.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.