Jumlah Kerugian Aksi Ricuh Malioboro Versi Pemkot Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta sudah menghitung besaran kerugian fasilitas publik akibat aksi rusuh di Malioboro. Tidak semua kerugian dibantu pemerintah.
Legian Cafe Malioboro, Yogyakarta yang ditutup setelah terbakar akibat dilempar molotov oleh demonstran pada 8 Oktober 2020 kemarin. (Foto: Tagar/Rhamat Jiwandono)

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menaksir kerugian di Malioboro mencapai Rp 200 juta imbas demonstrasi tolak pengesahan UU Cipta Kerja yang berlangsung anarkis. Sejumlah fasilitas publik di Malioboro, Yogyakarta rusak akibat bentrok antara demonstran dengan polisi.

"Yang rusak karena demo kemarin yaitu lampu, pot-pot bunga, kursi, dan dinding yang dicorat-coret menggunakan pylox," ujar Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Senin, 12 September 2020.

Baca Juga:

Lebih lanjut ia mengatakan, Pemkot Yogyakarta hanya akan memperbaiki infrastruktur di Malioboro yang rusak. Tidak ada ganti rugi yang diberikan bagi pedagang atau warga yang terkena dampak demonstrasi. "Bukan ganti rugi, kami lebih kepada infrastruktur di sana. Itu kerja sama dengan Pemda DIY," kata dia.

Menurutnya, kerusakan fasilitas di Malioboro masih bisa ditangani. Namun yang terpenting bukan proses perbaikan fasilitas di Malioboro namun bagaimana kejadian seperti itu tidak terulang kembali. "Bagaimana mencegah aksi-aksi penyampaian pendapat tidak berujung pada pengrusakan fasilitas umum," terangnya.

Kan sudah ketemu berapa jumlah kerugiannya lalu dilakukan perbaikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta bekerja sama untuk mendata kerusakan-kerusakan yang ada. "Kan sudah ketemu berapa jumlah kerugiannya lalu dilakukan perbaikan," katanya.

Menurutnya, gedung DPRD DIY sudah diasuransikan. Sehingga yang menjadi pekerjaan rumah hanya kawasan pedestrian Malioboro.

Baca Juga:

Untuk Legian, Cafe lanjut dia, tidak akan mendapat bantuan renovasi dari pemerintah. Sebab, tanah maupun bangunan restoran tersebut bukan aset atau milik pemerintah. "Itu yang punya kan perseorangan. Biar jadi urusan si pemilik," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kaca di gedung DPRD DIY pecah dan dicorat-coret oleh demonstran. Fasilitas umum di sekitar Malioboro pun rusak akibat bentrok antara massa dengan polisi. Sementara Legian Cafe yang berada di samping DPRD DIY terbakar. []

Berita terkait
Anggota Polda DIY Strok Kena Lemparan Saat Aksi di Malioboro
Seorang anggota Polda DIY mengalami strok akibat terkena lemparan batu saat bertugas dalam aksi massa yang berlangsung anarkis di Malioboro.
Pria Bawa Pedang Disebut Mirip Pelempar Molotov di Malioboro
Berdasarkan video ada kemiripan pelempar bom molotov dengan pria bersenjata tajam pedang saat aksi anarkis di Malioboro. Begini penjelasan polisi.
CCTV dan Medsos Modal Buru Pelempar Molotov di Malioboro
Polda DIY memburu pelempar molotov Legian Cafe Malioboro saat demo anarkis tolak UU Ciptaker lalu. CCTV dan video medsos menjadi modal buru pelaku.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.