Oleh: Syaiful W. Harahap*
Laporan situs independen, worldometer, tanggal 23 Januari 2021 pukul 03.47 WIB menunjukkan jumlah konfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Prancis tembus 3 yaitu sebanyak 3.011.257 dengan 72.647. Kematian. Dengan jumlah ini (3.011.257) Prancis ada di peringkat ke-6 dunia setelah Inggris, Rusia, Brasil, India dan Amerika Serikat (AS).
Sedangkan jumlah kasus positif corona seluruh dunia dilaporkan sebanyak 98.541.900 dengan 2.110,701 kematian. AS ada di puncak pandemi dunia dengan jumlah kasus 25.316.444 dan 422.550 kematian.
Negara dengan jumlah kasus lebih 1 juta, yaitu:
- AS 25.316.444
- India 10.640.464
- Brasil 8.699.814
- Rusia 3.677.352
- Inggris 3.583.907
- Prancis 3.011.257
Sampai awal Agustus 2020 laporan harian virus corona landai dengan angka terbanyak 3 digit. Tapi, sejak pertengahan Agustus 2020 laporan kasus harian virus corona mulai banyak dengan 4 dan 5 digit. Jumlah kasus harian terbanyak dilaporkan tanggal 7 November 2020 yaitu sebanyak 88.790.
Pertambahan jumlah kasus di Prancis menembus angka 1 juta terjadi pada tanggal 23 Oktober 2020 yaitu sebanyak 1.041.075. Sedangkan jumlah kasus sebanyak 2 juta, yaitu 2.010.888, terjadi pada tanggal 15 November 2020. Jumlah kasus harian terus bertambah sampai akhirnya tanggal 23 Januari 2021 jumlah kasus tembus 3 juta yaitu 3.011.257.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sendiri pernah terdeteksi positif virus corona sehingga Macron melakukan isolasi mandiri.
Upaya pemerintah untuk menangani pandemi dengan langkah lockdown justru mendapat perlawanan dari sebagian orang. Pusat-pusat hiburan juga ditutup selama empat bulan pada April - Juli 2020. Kepatuhan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan WHO juga sangat rendah. Bahkan, polisi menggerebek pesta tahun baru pada 31 Desember 2020 yang melibatkan banyak orang.
Seperti negara-negara lain di Eropa yang menerapkan lockdown ketat Prancis pun menerapkan lockdown, seperti jam malam dengan skala nasional. Namun, laporan kasus baru terus bertambah.
Vaksinasi virus corona sudah pula dijalankan di Prancis, tapi karena tingkat kesadaran sebagian warga yang rendah membuat penyebaran virus corona terus terjadi. []
* Syaiful W. Harahap, Redaktur di tagar.id