Jumlah Kasus Covid-19 di Singapura Akhirnya Tembus Juga 100.000

Selama satu tahun kasus harian Covid-19 di Singapura landai kasus baru 1 dan 2 digit, tapi belakangan meledak membuat jumlah kasus tembus 100.000
Warga Singapura pakai masker di salah satu pusat perbelanjaan (Foto: straitstimes.com/ST FILE)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

Selama satu tahun yaitu mulai dari Agustus 2020 sampai Agustus 2021 kasus harian baru Covid-19 di Singapura landai dengan 2 atau 3 digit. Tapi, sejak awal September 2021 kasus harian ‘meledak’ sampai 4 digit. Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 2 Oktober 2021 jumlah kasus positif Covid-19 di Singapura tembus 100.000 yaitu 101.786 dengan 107 kematian.

Pemerintah Negara Pulau itu pun seakan-akan mengabaikan kemungkinan terjadi ledakan kasus semacam episentrum. Padahal, pada periode awal April 2020 sampai akhir Juli 2020 terjadi ledakan kasus dengan laporan harian tertinggi tanggal 29 April 2020 yaitu sebanyak 1.426.

Selanjutnya dari Agustus 2020 sampai Agustus 2021 kasus harian baru Covid-19 di Singapura landai dengan 2 atau 3 digit. Dengan kondisi ini pemerintah Singapura menggalakkan vaksinasi Covid-19.

grafik kasus haria covid di singapuraGrafik kasus harian Covid1-19 di Singapura (Sumber: worldometers)

Laporan situs ourworldindata.org menunjukkan sampai 2 Oktober 2021 persentase vaksinasi Covid-19 di Singapura mencapai 79,66% yang terdiri atas 76,85% dua suntikan dan 2,81% satu suntikan.

Dengan kondisi itu Singapura ada di peringkat ke-5 dunia dalam jumlah persentase warga yang divaksin Covid-19 di belakang Qatar (80,55%), Spanyol (80,65%), Chile (80,83%), Portugis (87,83%) dan Uni Emirat Arab/UEA (93,35%).

Kontak antara warga dengan pendatang, terutama pekerja kontrak, merupakan salah satu mata rantai penyebaran Covid-19 di Singapura. Laporan kasus harian terbanyak sejak ledakan pertengahan September 2021 terjadi pada tanggal 1 Oktober 2021 yaitu sebanyak 2.909. Selanjutnya tanggal 2 Oktober 2021 kasus harian baru dilaporkan sebanyak 2.356.

Seperti halnya banyak negara di dunia, seperti Amerika Serikat (AS), yang sudah bisa mengatasi penyebaran Covid-19 belakangan jebol lagi karena kasus baru varian Delta. Kondisinya kian runyam karena banya warga AS, terutama pendukung Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump, yang tidak mau divaksin. Akibatnya, AS menghapi lonjakan kasus Covid-19 varian Dela pada warga yang tidak divaksinasi.

Sedangkan di Singapura 52% kasus baru positif Covid-19 terjadi pada pasien yang sudah divaksin, berbanding dengan 48% pada warga yang belum divaksin.

Di Singapura sendiri kasus Covid-19 varian Delta pertama kali terdeteksi tanggal 8 Mei 201. Jika dilihat di grafik kasus harian baru Covid-19 sejak ditemukan varian Delta tetap landai dengan 2 digit, tapi di bulan Juli 2021 kasus harian baru mulai dilaporkan 3 digit.

pm singapuraPM Singapura Lee Hsien Loong menerima suntikan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Singapura, 8 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat, bahkan dengan sanksi/denda hingga mencapai 10 ribu dolar Singapura (setara dengan Rp 105.089.600) atau penjara 6 bulan, tapi mengapa terjadi ledakan kasus Covid-19?

Bisa saja di rumah, permukiman dan apartemen warga Singapuran tidak menjalankan Prokes karena tidak ada razia sampai ke ranah privat. Soalnya, sanksi itu diterapkan di ranah publik.

Kejadian di Singapura sebaiknya jadi cermin bagi pemerintah Indonesia karena penurunan kasus harian Covid-19 juga seiring dengan penurunan yang signifikan jumlah warga yang menjalani tes PCR.

Tidak ada penjelasan mengapa jumlah warga yang menjalani tes PCR turun, apakah memang penyebaran Covid-19 atau tracing yang tidak gencar. Jika penurunan jumlah warga yang tes Covid-19 rendah karena tracing yang kendor, maka pandemi Covid-19 gelombang ketiga bisa saja terjadi lagi.

sekolah singapuraPada bulan Mei 2021 Singapura membuka sekolah yang kemudian ditutup kembali dan siswa belajar daring (Foto: hindustantimes.com/Reuters)

Kondisinya kian runyam jika guru, pegawai/karyawan dan siswa-siswi sekolah umum dan keagamaan yang mulai pembalajaran tatap muka (PTM) tidak 100% divaksin Covid-19. Kita bisa lihat Korea Selatan April 2020 dengan kasus harian NOL berbulan-bulan, tapi meledak melalui sekolah. Ini bisa terjadi karena guru, pegawai/karyawan dan siswa-siswi tidak bisa diawasi terkait Prokes di luar (gedung) sekolah. []

* Syaiful W. Harahap adalah Redaktur di tagar.id


Thailand dan Singapura Catat Kasus Harian Tertinggi Covid-19

Anggota Tim WHO Positif Virus Corona Tertahan di Singapura

Korban Meninggal Akibat Covid-19 di Singapura Lampaui SARS

PM Singapura Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Virus Corona

Berita terkait
Di Singapura Siswa SD Belajar Daring Karena Covid-19 Naik
Siswa sekolah dasar di Singapura akan beralih ke pembelajaran daring selama 10 hari menjelang ujian nasional karena kasus Covid-19 naik
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja