Jakarta - Seorang pengusaha di China bernama Li Xiting mendapat keuntungan hingga setengah triliun berkat memproduksi ventilantor. Alat yang dibutuhkan pasien Covid-19 itu dia jual di tengah pandemi coronavirus. Li Xiting adalah orang terkaya di Singapura.
Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu, 25 April 2020, kekayaan Li Xiting meroket 4,3 miliar dolar AS (Rp 66,5 triliun) karena harga saham perusahaannya yang melonjak. Li Xiting adalah co-founder dan chairman Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics.
Perusahaan alat medis yang dia pimpin kebanjiran order peralatan medis, seperti ventilator, imaging devices, dan patient monitor. Ventilator memegang peran penting di pertempuran melawan coronavirus yang menyerang pernapasan.
"Kami menerima pesanan peralatan medis kami dari sekitar 100 negara untuk melawan epidemi ini," ujar pihak Mindray.
Total kekayaan Li Xiting kini mencapai 13,5 miliar dolar AS (Rp 209 triliun) atau rata-rata 37,5 juta dolar AS (Rp 582 miliar) tiap 24 jam selama setahun. (USD 1 = Rp 15.479)
Saham Mindray mulai melonjak sejak pandemi virus corona menyebar ke seluruh dunia. Per Kamis kemarin, valuasi pasar Mindray mencapai 46,5 miliar dolar AS (Rp 719 triliun).
Mindray hanyalah satu dari sejumlah perusahaan perakit ventilator di China. Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Xu Kemin, berkata negaranya bisa memproduksi sekitar 2.200 ventilator invasif tiap minggunya.
Tanggal 19-29 Maret 2020, China mengekspor 1.700 ventilator invasif ke berbagai negara. Li Xiting lahir di Anhui, China. Dia belajar fisika dengan spesialiasi cryogenics. Li Xiting sempat masuk ke dunia akademisi dan kerja di perusahaan peralatan medis sebelum mendirikan Mindray pada 1991.[]