Jokowi Unggul di Survei Litbang Kompas, TKN: BPN Selalu Menyalahkan Survei

Berdasarkan survei itu, selisih elektabilitas pasangan 01 dan pasangan 02 adalah 11,8 persen.
Jokowi dan Prabowo saat debat capres kedua di Hotel Sultan Jakarta pada Minggu (17/2) malam. (Foto: Tagar/Gemilang)

Jakarta, (Tagar 20/3/2019) - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Raja Juli Antoni menanggapi positif hasil survei Litbang Kompas. Berdasarkan survei itu, selisih elektabilitas pasangan 01 dan pasangan 02 adalah 11,8 persen.

Antoni mengatakan, pihaknya akan selalu objektif terhadap survei, termasuk dalam Litbang Kompas. Menurutnya, hal itu berbanding terbalik dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang justru bersikap reaktif dengan menuding lembaga-lembaga survei adalah lembaga bayaran.

"TKN selalu positif dan objektif melihat hasil survei termasuk survei Litbang Kompas. Tidak seperti BPN yang selalu menyalahkan survei bahkan menuduh lembaga-lembaga survei sebagai lembaga bayaran," kata Antoni melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar News, Rabu (20/3).

"Kami tidak akan menuduh survei Litbang Kompas sebagai survei bayaran," tandasnya.

Hasil survei Litbang Kompas terbaru, kata Antoni, justru melecut motivasi TKN untuk kembali bekerja ekstra, guna meyakinkan rakyat bahwa paslon 01 adalah pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

"Jadi, kami ucapkan terima kasih kepada Litbang Kompas yang mengeluarkan hasil survei hari ini. Hasilnya akan memotivasi kami untuk bekerja lebih tekun meyakinkan rakyat bahwa Pak Jokowi-Ma'ruf adalah pemimpin terbaik bagi rakyat," ucap Sekjen PSI tersebut.

Dalam survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin berada di angka 49,2 persen, sementara elektabilitas capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 37,4 persen. Keduanya hanya berselisih 11,8 persen.

"Hasil survei Litbang Kompas memang yang menunjukan selisih antar 01 dan 02 yang paling tipis," ujar Antoni.

Namun, kata Antoni, hasil prediksi akhir Kompas secara ekstrapolasi menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan meraih 56,8 persen berbanding 43,2 persen suara dari pasangan 02. Hasil ini tak berbeda jauh dengan hasil-hasil survei lembaga lain, seperti Roy Morgan, yang menunjukkan Jokowi unggul 58 persen berbanding Prabowo yang meraih 42 persen suara.

"Angka yang baik, tapi InsyaAllah kami bisa lebih baik dari itu," tutur Antoni.

"Survei SMRC akhir pekan lalu menunjukan selisih yang sangat besar sekitar 25 persen. Namun demikian, selisih sekitar 13 persen dengan margin of error sekitar 3 persen merupakan selisih yang sangat sulit dikejar Pak Prabowo. Kami sangat optimis menang, tinggal menentukan seberapa tebal kemenangan kami," pungkasnya.

Seperti diketahui, survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara capres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia atau belum menentukan pilihan.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.