Jokowi Tinjau Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia

Kawasan yang ditinjau Jokowi sebagai calon lokasi Ibu Kota baru Indonesia berada di Kalimantan Timur.
Presiden Joko Widodo meninjau Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Selasa 7 Mei 2019. (Foto: Antara)

Kutai Kartanegara - Presiden Joko Widodo meninjau Bukit Soeharto yang diusulkan sebagai calon lokasi Ibu Kota baru Indonesia. Kawasan yang dilihat Jokowi berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Sebagai negara besar kita ingin punya pusat pemerintahan yang terpisah dari pusat ekonomi, bisnis dan jasa perdagangan," kata Jokowi saat meninjau Bukit Soeharto, dikutip Antara, Selasa 7 April 2019.

Di kawasan Bukit Soeharto melintas Tol Samarinda-Balikpapan yang masih dalam tahap penyelesaian hingga diprediksi selesai sampai akhir 2019. "Tinggal 14 persen lagi, sehingga akhir 2019 diharapkan sudah selesai," tambahnya.

Kepala Negara juga menyebutkan baik Balikpapan maupun Samarinda sudah memiliki bandara sehingga dari sisi infrastruktur akan memudahkan mobilitas orang maupun barang.

Dalam peninjauan itu Jokowi didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Seskab Pramono Anung. Juga hadir Wagub Kaltim Hadi Mulyadi dan Bupati Kutai Kartanegara Edy Dharmasyah.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor merespons wacana pemindahan ibu kota yang dilontarkan Presiden Jokowi.

Dia berharap taman hutan raya (Tahura) di Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi pengganti Jakarta sebagai ibu kota.

Menurut dia, lahan Bukit Soeharto masih cukup luas dan merupakan milik negara. Selain itu, sudah ada fasilitas transportasi yang memadai menuju lokasi itu, di antaranya, tol dan bandara.

Dengan demikian, menurut Isran, biaya mendirikan Ibu Kota negara semakin murah. "Saya mengusulkannya di Bukit Soeharto karena itu hutan milik negara dan jumlah penduduknya sedikit. Ketinggiannya jauh (dari bencana banjir)," tutur Isran.

Isran menilai lahan Bukit Soeharto sangat luas dibanding lahan Panajam Paser Utara (PPU) yang pernah diusulkan oleh mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Menurut Isran, nantinya ada tim teknis dari kepresidenan yang melakukan analisis dan penelitian ke lapangan untuk menentukan lokasi Ibu Kota.

Salah satu hal paling penting ialah mencari tahu kapasitas sumber areal untuk pendirian pusat pemerintahan.

Berdasarkan data yang dihimpun Prokal, Bukit Soeharto memiliki luas 61.850 hektare berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Panajam Paser Utara.

Untuk menuju kawasan itu hanya membutuhkan waktu 45 menit dari Balikpapan dan 1,5 jam dari Samarinda.

Baca juga:

Berita terkait