Jokowi Siapkan Stimulus untuk Petani

Pemerintahan Presiden Jokowi sangat memperhatikan nilai tukar petani. Untuk itu, pemerintah tengah mempersiapkan stimulus untuk membantu petani.
Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 20 April 2020 (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memperhatikan nilai tukar petani. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di tengah situasi pandemi virus corona Covid-19, pemerintah sedang mempersiapkan stimulus untuk membantu para petani.

“Ini sedang dalam pembahasan, agar para petani nanti bisa mendapatkan semacam insentif untuk melakukan tanam di musim pasca panen raya ini,” kata Airlangga dalam laman Website setkab.go.id, Rabu, 22 April 2020.

Langkah kedepan pemerintahan Jokowi yaitu memperbaiki infrastruktur pertanian.

Baca Juga: Alasan Jokowi Larang Masyarakat Mudik Lebaran

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks nilai tukar petani atau NTP nasional pada Maret 2020 mengalami penurunan 1,22 persen atau 102,09 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) turun 1,08 persen, sedangkan indeks harga yang mesti dibayar (Ib) naik 0,14 persen.

Panen PadiPetani dari Desa Sukamekarsari Kecamatan Karanganyar Kabupaten Lebak sedang memanen padi, Kamis 2 April 2020. (Foto: Tagar/Moh jumri)

"Penurunan indeks harga yang diterima terjadi karena turunnya indeks harga yang diterima petani di seluruh subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran langsung, Rabu, 1 April 2020.

Terkait dengan kebijakan di sektor pangan, memang ada beberapa hal yang sedang dipersiapkan, nanti pada waktunya Menteri Pertanian akan menyampaikan kebijakan-kebijakan yang akan disampaikan.

Kamarin, Selasa, 21 April 2020, usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Menko Perekonomian Airlangga juga menyampaikan kebijakan terkait dengan gula. Ia menyebut memang terjadi pengalihan dari gula pabrik untuk makanan minuman ke pasar domestik.

“Namun ini karena memerlukan proses baik dari (izin produksi, red) maupun izin edarnya, ini sedang berproses dan dalam waktu dekat ini akan masuk ke pasar,” ucap Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini berharap kedepan nantinya, sebagian di bulan April dapat diisi dari produksi di dalam negeri, dari gula rafinasi yang dimasukkan menjadi operasi untuk di dalam negeri. “Kemudian tentunya yang terkait dengan n bawang putih ini juga barangnya akan masuk, sehingga tentu diharapkan nanti harga bisa turun," tutur Airlangga.

Lalu, bahan pokok lainnya, seperti beras, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah terutama Kementerian Pertanian juga memonitor ada 168 ribu rice mill. Besar harapan dari rice mill ini bisa diserap selain oleh Bulog, oleh para distributor.

“Kemudian yang terkait dengan kebijakan di sektor pangan, memang ada beberapa hal yang sedang dipersiapkan, nanti pada waktunya Menteri Pertanian akan menyampaikan kebijakan-kebijakan yang akan disampaikan,” tutur mantan Menteri Perindustrian tersebut.

Simak PulaJokowi Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Saat Ramadan

Airlangga juga menjelaskan langkah kedepan pemerintahan Jokowi yaitu memperbaiki infrastruktur pertanian. Terutama terkait dengan pipanisasi, drainase, irigasi, dan pengembangan lebih banyak lagi embung untuk memanfaatkan curah hujan yang ada.[]

Berita terkait
Jokowi, Ketika Adamas Belva Devara Menyatakan Mundur
Pihak Istana angkat suara terkait kabar pengunduran diri Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Belva Devara yang juga adalah bos Ruangguru.
Gunungkidul Apresiasi Larangan Mudik Presiden Jokowi
Pemkab Gunungkidul mengapresiasi, mendukung dan mengikuti larangan mudik yang dikeluarkan Presiden Jokowi.
Jokowi Larang Mudik Lebaran 2020, Ini Skema Kemenhub
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyiapkan skema menyusul keputusan larangan mudik Lebaran 2020.