Jokowi, Ketika Adamas Belva Devara Menyatakan Mundur

Pihak Istana angkat suara terkait kabar pengunduran diri Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Belva Devara yang juga adalah bos Ruangguru.
Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Adamas Belva Devara menyampaikan telah mengundurkan diri dari jabatannya. (foto: Instagram/@belvadevara).

Jakarta - Pihak Istana angkat suara terkait kabar pengunduran diri Staf Khusus Presiden Jokowi, Adamas Belva Devara. Pernyataan disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ia membenarkan pengunduran diri Belva Devara dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden. 

Pramono mengatakan Jokowi juga telah menerima surat pengunduran diri dari Belva yang merupakan bos dari Ruangguru itu.

Belva: Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020.

"Memang benar, Presiden sudah menerima surat pengunduran diri dari Staf Khusus Presiden, saudara Adamas Belva Syah Devara," kata Pramono dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 21 April 2020.

Jokowi, kata Pramono, memahami alasan pengunduran diri dari CEO Ruangguru itu. Dalam keterangannya, politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu kembali menjelaskan alasan pemilihan Belva mengapa diberikan kepercayaan menduduki posisi sebagai Stafsus Presiden dari kalangan milenial.

"Presiden Joko Widodo menerima pengunduran diri Saudara Adamas Belva Syah Devara dan memahami alasan pengunduran dirinya itu. Dari awal Bapak Presiden menginginkan anak-anak muda yang berpotensi seperti Belva untuk bergabung dalam pemerintahan sehingga bisa berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif," ujar Pramono.

Baca juga: Bos Ruangguru Adamas Belva Mundur dari Stafsus Jokowi

Belva DevaraPresiden Joko Widodo dan Staf Khusus Adamas Belva Devara yang merupakan CEO Ruangguru. (foto: Instagram/@belvadevara).

Sebelumnya, Adamas Belva Devara menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Staf Khusus Presiden. Dia menyampaikan hal tersebut dalam surat terbuka dan mengaku sudah bertemu dengan Jokowi untuk menyampaikan maksud dari isi suratnya.

"Saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," kata Belva dalam surat yang beredar di kalangan wartawan, Selasa malam, 21 April 2020.

Tak hanya melalui surat terbuka, Belva pun menyampaikan berita pengunduran dirinya melalui media sosial di akun Instagram pribadinya @belvadevara.

Baca juga: Target Adamas Belva Usai Dilantik Presiden Jokowi

Belva sempat menjelaskan awal polemik yang membuatnya sampai mundur. Diketahui posisi Belva sebagai Stafsus Presiden sekaligus CEO Ruangguru, merupakan mitra program Kartu Prakerja, dan hal ini yang menjadi buah bibir masyarakat.

Beberapa pihak menyebut ada konflik kepentingan di antara kedua posisi yang diemban Belva Devara. Untuk itu, dia mengaku tak ingin berpolemik panjang, memilih memutuskan untuk mundur saja dari jabatannya sebagai Stafsus Jokowi.

Soal konflik kepentingan, bukan hanya Belva yang disoroti masyarakat. Staf khusus presiden lainnya, Andi Taufan Garuda Putra yang merupakan CEO Amartha, sebuah startup yang bergerak di sektor peer-to-peer landing, belakangan juga menjadi sorotan publik karena mengirim surat ke Camat di seluruh Indonesia, untuk diperbolehkan melakukan penyuluhan terkait Covid-19. []

Berita terkait
Stafsus Andi Bukti Istana Rekrut Orang Tidak Kompeten
Masalah yang ditimbulkan Stafsus Presiden, Andi Taufan Garuda, dinilai akibat dari Istana merekrut orang tidak kompeten.
PPP ke 2 Stafsus Presiden: Baca UU ASN dan Administrasi!
Komisi III DPR Fraksi PPP menganggap masalah yang bersumber dari 2 stafsus presiden karena tak membaca UU ASN dan UU Administrasi Pemerintahan.
Surati Camat, Stafsus Jokowi Ditegur Istana Tanpa Sanksi
Stafsus Presiden, Andi Taufan yang menyurati seluruh camat di Indonesia hanya ditegur pihak Istana tanpa sanksi.