Ekonomi Indonesia Rangking 3 di Bawah India-China

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ekonomi Indonesia saat ini berada di peringkat ke-3 negara G20, di bawah India dan China.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan disela penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian dan Lembaga, serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 14 November 2019. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ekonomi Indonesia berada di peringkat 3 besar negara G20 setelah India dan China atau Tiongkok. 

Perlu kita syukuri dan sering kita lupakan. (Indonesia) Nomor 3 di bawah India dan China.

Menurut dia, hal ini penting untuk disampaikan supaya menumbuhkan rasa optimisme, karena apabila dibanding dengan negara-negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia di matanya jauh lebih baik.

"Kita lihat di G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia di posisi ranking ke-3 perlu kita syukuri dan sering kita lupakan. Nomor 3 di bawah India dan China," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 28 November 2019.

Baca juga: Mahfud Persilahkan Reuni 212 Tapi Jangan Buat Ribut 

Jokowi optimis ke depan ekonomi Indonesia akan bisa jauh lebih baik. Namun dia tidak menampik saat ini ada tekanan eksternal dari ekonomi global. Menurutnya, setiap negara mengalami hal serupa. 

"Rasa optimisme ini harus terus kita tebarkan. Memang perang dagang yang tidak semakin jelas, ada masalah di Amerika Latin, Brexit, Timur Tengah, dan Hongkong yang tidak selesai-selesai," ucap Jokowi.

Jokowi menekankan akan berkonsentrasi penuh untuk menghadapi tantangan tersebut, agar pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin baik dari waktu ke waktu.

Baca juga: FPI Akan Terus Bergerak Tanpa SKT Ormas Mendagri 

Dalam sambutannya, dia memprediksi tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,04 sampai 5,05 persen.

"Dengan kondisi ekonomi global yang menurut Bank Dunia, menurut IMF akan juga kemungkinan bisa turun lagi karena ada persoalan yang belum diselesaikan," kata dia.

Anggota negara G20 terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Uni Eropa. []

Berita terkait
Jokowi: Defisit Transaksi Berjalan Selesai 4 Tahun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia selesai empat tahun.
Jokowi Tanggapi Ahok Bakal Jadi Menteri Tahun 2020
Presiden Jokowi merespons bakal ada bongkar pasang Kabinet Indonesia Maju dan Ahok jadi menteri tahun 2020.
Ray Rangkuti: Jokowi Ingkari Komitmen Anti Korupsi
Ray Rangkuti, mengaku miris dengan langkah Presiden Jokowi yang dinilai mengingkari komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.