Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi luas untuk dikembangkan lebih jauh. Jokowi menilai, tidak hanya negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim yang berminat dalam investasi syariah.
Tetapi, kata dia negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat juga tengah melirih bisnis syariah. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutan pembukaan acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-7 Tahun 2020.
"Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia harus menangkap peluang ini dengan mendorong akselerasi, percepatan, pengembangan ekonomi, dan keuangan syariah nasional sebagai bagian dari transformasi menuju Indonesia Maju dan upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global," kata Jokowi dalam video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 28 Oktober 2020.
Industri keuangan syariah adalah raksasa yang sedang tidur. Saat ini pemerintah memiliki perhatian besar untuk membangkitkan raksasa ini.
Baca juga: Merger Bank Syariah BUMN, Wapres: Akses Modal UMKM Terbuka
RI-1 menyebut bahwa Indonesia harus cepat menangkap adanya peluang dan potensi tersebut. Karena ia meyakini Indonesia pasti bisa.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan di dalam negeri, Indonesia telah memiliki Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk menyambut peluang itu dengan mengupayakan akselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah.
Menurutnya sejumlah strategi yang ditempuh untuk mewujudkan hal itu di antaranya ialah penguatan rantai nilai halal, penguatan keuangan Islamn, penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta penguatan ekonomi digital.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, penyelenggaraan ISEF ini dapat menjadi momentum untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah lebih jauh dengan membuat peta jalan yang jelas dan detail serta menentukan langkah-langkah konkret yang harus segera dilakukan.
"Industri keuangan syariah adalah raksasa yang sedang tidur. Saat ini pemerintah memiliki perhatian besar untuk membangkitkan raksasa ini," ujar Jokowi.
Baca juga: Merger Bank Syariah BUMN, Laba BRIS Melesat 238 Persen
Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa sejak beberapa waktu lalu, pemerintah sendiri telah mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat bawah, yakni dengan mengembangkan bank mikro di berbagai tempat di wilayah Indonesia yang bekerja sama dengan pondok-pondok pesantren maupun organisasi keagamaan yang ada.
Jokowi juga berharap agar industri keuangan syariah dapat menjadi instrumen keuangan alternatif untuk memajukan ekonomi rakyat. []