Jokowi Minta Masyarakat Solid Putus Mata Rantai Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar masyarakat dapat bekerja sama, bahu membahu memutus mata rantai penularan virus corona (Covid-19).
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 1 Maret 2020. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay/hp)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar masyarakat dapat bekerja sama, bahu membahu memutus mata rantai penularan virus corona (Covid-19) di Indonesia. 

Melalui Juru bicara (Jubir) Presiden, Fadjroel Rachman, dia menyampaikan bahwa di saat Tanah Air dilanda wabah Covid-19, rakyat harus mengutamakan solidaritas dan utamanya mematuhi imbauan soal social distancing.

Baca juga: Jokowi: RS Corona Pulau Galang Siap Akhir Maret 2020

"Presiden Joko Widodo meminta kerjasama dari seluruh elemen masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan social distancing atau physical distancing (jaga jarak aman), dan work from home. Solidaritas dan modal sosial menjadi penting untuk bersama-sama melawan Covid-19," kata Fadjroel melalui pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 26 Maret 2020.

Saat ini, kata Fadjroel, pemerintah terus menerus menyiapkan segala keperluan secara holistik. Mulai dari protokol penanganan, percepatan tracing, fasilitas kesehatan, tenaga medis, hingga membatasi sejumlah penerbangan dari luar negeri untuk antisipasi penyebaran Covid-19.

"Berbagai langkah cepat pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 di antaranya menyiapkan rapid test dan alat pelindung diri (APD)," ucapnya.

Setiap harinya peningkatan kasus positif masyarakat yang terinfeksi Covid-19 di dalam negeri terus menanjak. 

Baca juga: Ibunda Wafat, Jokowi Tetap Ikut KTT G20 Bahas Corona

Solidaritas dan modal sosial menjadi penting untuk bersama-sama melawan Covid-19.

Dinyatakan Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto, dalam 24 jam terakhir dia menyebut total jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia menyentuh angka 893 orang pada periode 25 Maret 2020 hingga 26 Maret 2020.

"Kita lihat ada penambahan kasus konfirmasi positif kurang lebih sebanyak 103 orang. Sehingga jumlah totalnya menjadi 893 orang. Kemudian secara akumulasi juga bahwa sampai hari ini sudah ada lagi empat kasus yang sembuh. Oleh karena itu jumlah kasus sembuh ada 35 orang" ucap Yuri di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis, 26 Maret 2020.

Sedangkan angka kematian sejak kasus positif corona masuk ke Tanah Air, dalam 24 jam terakhir mencapai angka tertinggi yaitu meninggal 20 orang. 

"Kemudian kasus kematian ada penambahan sebanyak 20 kasus sehinga totalnya ada 78 orang," ujarnya. []

Berita terkait
Jokowi Minta APD dan Rapid Test Corona Didistribusi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pendistribusian Alat Pelindung Diri (APD) dan rapid test untuk pendeteksi virus corona segera didistribusikan
Jokowi Larang Debt Collector Tagih Paksa Saat Corona
Jokowi melarang debt collector menagih paksa nasabah di tengah waspada virus corona. Polisi diminta pantau.
Laporan Corona Ganjar Pranowo ke Presiden Jokowi
Gubernur Ganjar Pranowo telekonferensi dengan Presiden Jokowi membahas penanganan virus corona di Jawa Tengah. Apa saja laporannya?
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi