Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para gubernur fokus mengendalikan Covid-19 di daerahnya masing-masing. Jokowi menyebut dalam situasi yang genting seperti saat ini, baik pemerintah pusat maupun daerah harus bekerja dengan cara yang extra ordinary.
"Ini situasinya betul-betul situasi yang luar biasa sulitnya. Mengendalikan dua hal ini, ekonomi dan kesehatan, betul-betul harus terjaga dengan baik. Enggak bisa lagi kita kerja dengan SOP (standard operating procedure) normal, enggak bisa," kata Jokowi dalam video yang dibagikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis, 16 Juli 2020.
Kita harus kerja dengan SOP yang ada terobosannya. Anak buah ajak untuk masuk ke sana, biar cepat kerja kita.
Baca juga: Jokowi Desak Pemda Percepat Belanja Daerah
Jokowi menjelaskan, ada dua hal yang dituju dalam penanganan pandemi di bidang kesehatan. Pertama, bagaimana menekan angka kematian akibat Covid-19 serta meningkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya dalam waktu bersamaan.
"Kita harus kerja dengan SOP yang ada terobosannya. Anak buah ajak untuk masuk ke sana, biar cepat kerja kita," ujar Jokowi.
Kedua, kata Jokowi, hal lain yang perlu dilakukan dalam situari seperti ini adalah penanganan ekonomi yang harus berjalan beriringan dengan penanganan di bidang kesehatan.
"Bukan barang yang gampang. Sekali lagi, ini bukan barang yang gampang," ujar RI-1 tersebut.
Lebih lanjut, Jokowi mencemaskan bahwa perekonomian dunia saat pandemi akan mengalami pertumbuhan negatif. OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) misalnya, telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara seperti Prancis di angka minus 17,2 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, dan Amerika minus 9,7 persen.
Baca juga: Tim Pemburu Koruptor Bertentangan dengan Semangat Jokowi
Menurut Jokowi, hal seperti itu yang tentu harus dapat diantisipasi oleh pemerintah Indonesia.
"Oleh sebab itu, di semester kedua, terutama di kuartal ketiga, kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 tersebut. []