Jokowi Kasih Fakta Indonesia Peringkat 3 TBC Dunia

Presiden Joko Widodo Jokowi membahas penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) yang ia sebutkan Indonesia peringkat tiga (3) terbanyak penyakit itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 18 Mei 2020(Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo membahas penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) yang masih banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, Jokowi menyebutkan, berdasarkan fakta Indonesia menjadi negara ketiga di dunia sebagai penderita TBC terbanyak.

"Kita akan berbicara mengenai percepatan pengurangan TBC atau tuberkulosis. Perlu kembali saya ingatkan bahwa Indonesia masuk ke ranking ketiga kasus penderita TBC tertinggi di dunia setelah India dan China," kata Jokowi dalam rapat terbatas tentang percepatan eliminasi TBC di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020.

Dan 2018, 98 ribu meninggal karena TBC.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan TBC merupakan salah satu dari 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia. Ia bahkan menyebutkan, penyakit gangguan kronis paru ini lebih banyak memakan korban dibandingkan HIV Aids setiap tahunnya.

Baca juga: Jokowi Minta Utamakan Tindakan Pencegahan TBC

"Data yang saya miliki di negara kita di indonesia di tahun 2017 116 ribu meninggal karena TBC. Dan 2018, 98 ribu meninggal karena TBC," ucap Jokowi.

Kemudian ia memaparkan fakta lain soal kasus TBC. Jokowi mengatakan sebesar 75 persen pasien TBC merupakan kelompok produktif, yang artinya di usia berkisar antara 15-55 tahun.

Untuk itu ia mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap penularan kasus penyakit TBC. "Jadi ini yang juga harus kita waspadai," ujarnya.

Jokowi memiliki target untuk mengurangi angka kasus TBC di Indonesia pada masa yang akan datang. 

"Oleh sebab itu, kita memiliki target untuk pengurangan tubercolosis pada tahun 2030, ini menuju ke bebas tubercolosis," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 tersebut. 

Baca juga: Risiko Pasien TBC Terinfeksi Virus Corona

Seperti Tagar kutip dari akun Instagram Dinas Kesehatan DKI Jakarta @dinkesdki menyebutkan penyakit TBC hingga sekarang ini masih menjadi beban masalah kesehatan di Indonesia.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyarankan bagi pasien TBC harus menjalankan pengobatan hingga sembuh.

"Di saat yang bersamaan kita semua juga dihadapkan dengan wabah Corona virus (Covid-19). Keduanya memiliki cara yang hampir sama dalam penularannya, yaitu melalui batuk dan atau bersin. Tapi, penularan ini dapat dicegah," tulis @dinkesdki.

Mulai sekarang masyarakat harus menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah TBC yaitu dengan cara sebagai berikut:

  • Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  • Membuka jendela agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar
  • Menjemur alas tidur agar tidak lembap
  • Mendapatkan suntikan vaksin BCG bagi bayi baru lahir hingga berusia dua bulan untuk menghindari TBC berat (meningitis dan milier)
  • Olahraga teratur
  • Tidak Merokok

Dengan melakukan pola hidup sehat ini, masyarakat akan terhindar dari TBC dan risiko tertular virus corona atau Covid-19. []

Berita terkait
Kata Jubir Gugus Tugas Sumut soal Corona dan TBC
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara menyebut penularan corona nyaris sama dengan penularan TBC.
Cimahi, Kota Pencanangan Program Eliminasi TBC 2030
Presiden Jokowi mencanangkan Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 di Gedung Technopark, Kota Cimahi, Rabu, 29 Januari 2020
Diperintahkan Jokowi, Pemkot Makassar Perangi TBC
Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada sejumlah kepala daerah untuk serius menangani permasalahan Tuberkulosis (TBC)
0
Presiden Jokowi Minta ke Putin Jaminan Keamanan Jalur Ekspor Pangan Ukraina
Kepala Negara tegaskan dukungan terhadap upaya PBB untuk mereintegrasi komoditas pangan Rusia dan Ukraina ke dalam rantai pasok global