Diperintahkan Jokowi, Pemkot Makassar Perangi TBC

Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada sejumlah kepala daerah untuk serius menangani permasalahan Tuberkulosis (TBC)
Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb (tengah) saat menghadiri Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030 yang digelar di Technopark Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu, 28 Januari 2020. (Foto: Tagar/Humas Pemkot)

Makassar - Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada sejumlah kepala daerah untuk serius menangani permasalahan Tuberkulosis (TBC). Berkaitan dengan itu, Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb menekankan dukungannya yang kuat terhadap seruan Presiden Joko Widodo untuk berperan aktif menyukseskan gerakan bebas TBC 2030.

Menurut Iqbal, pemerintah Kota Makassar bersama seluruh stakholder termasuk kader Puskesmas saat ini terus membangun jejaring di seluruh lapisan masyarakat untuk menemukan dan mengobati warga yang terdeteksi mengidap virus TBC.

Saya hadir di sini karena sehat, kita harapkan seluruh masyarakat Indonesia sehat.

“Tentu saja arahan Pak Presiden akan menjadi perhatian serius buat kami di Makassar. Selama ini teman-teman kita di Dinas Kesehatan terus memperluas jejaring, hingga ke lapisan masyarakat terbawa untuk bekerja menemukan dan mengobati warga yang terkena, ini sesuai dengan jargon yang digunakan dalam mendukung program ini, yakni Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS),” kata Iqbal saat menghadiri Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030 yang digelar di Technopark Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu, 28 Januari 2020.

Iqbal menambahkan, kasus TBC sebaiknya diputus mata rantainya, jangan menunggu masyarakat jatuh sakit baru kasak kusuk. “Jadi memang harus berubah dalam bentuk pencegahannya, dan ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, semua stakeholder, termasuk organisasi perangkat daerah semua harus berkontribusi,” jelasnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala Satpol PP Sulsel itu menyebut bahwa pencegahan dan penanggulangan TBC bukan hanya oleh Dinas Kesehatan, banyak jejaring termasuk OPD lain agar memiliki langkah yang bisa dikontribusikan dalam menurunkan angka prefelensi. Setiap stakeholder memiliki strategi berbeda. Tidak ada masalah yang penting angka bisa menurun.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia berada di urutan ke tiga di bawah India dan Cina dengan beban TBC tertinggi di dunia. Sementara di Makassar jumlah penderita suspek TBC di tahun 2019 sebesar 25.828 penderita.

Tentu saja arahan Pak Presiden akan menjadi perhatian serius buat kami di Makassar.

“Upaya penanggulangan TBC dilakukan sesuai tingkat resiko penderita. Pasien dengan resiko rendah ditanggulangi diantaranya dengan mengendalikan faktor resiko, meningkatkan kapasitas SDM TBC, dan meningkatkan penemuan TBC laten,” tambah Iqbal.

Pasien dengan resiko tinggi ditangani diantaranya dengan meningkatkan surveilans, serta meningkatkan promosi dan pengendalian faktor resiko.

Presiden Joko Widodo usai mencanangkan gerakan eliminasi meminta seluruh pihak berperan aktif menyukseskan program tersebut agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bisa meningkat.

“Saya hadir di sini karena sehat, kita harapkan seluruh masyarakat Indonesia sehat. SDM unggul adalah prioritas yang harus sehat semua. Saya ingin mendukung keras kegiatan eliminasi TBC pada tahun 2030. Percuma kalau masyarakat ga sehat, nanti merembet ke mana-mana, ke sektor pendidikan, ke pekerjaan, dan lain-lainnya," jelas Presiden Indonesia dua periode itu. []

Berita terkait
Pelajar di Makassar Rekayasa Penculikan dirinya
Penculikkan di Makassar ternyata hanya prank. Pelakunya seorang anak perempuan, dia melakukan rekayasa penculikkan karena kurang kasih sayang.
PSM Makassar Tetap Tak Remehkan Lalenok United
PSM Makassar optimistis menang meski tak anggap remeh Lalenok United di laga kedua play-off Piala AFC di Stadion Pakansari, Rabu 29 Januari 2020.
Gudang Kasur di Makassar Hangus Terbakar
Kebakaran hebat menghanguskan sebuah gudang kasur di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.