Jokowi Jawab Tudingan Melanggengkan Politik Dinasti

Presiden Jokowi menjawab soal isu politik dinasti. Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, Wahyu Purwanto dan Doli Siregar maju dalam Pilkada 2020.
Presiden Jokowi menikmati secangkir kopi di acara UMKM Export BRIlianpreuneur tahun 2019 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Desember 2019. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah dirinya bakal melanggengkan politik dinasti meski putra sulung dan menantunya ikut maju dalam Pilkada 2020. 

Menurut dia esensi dari pesta demokrasi adalah dari rakyat kepada rakyat. Jokowi menegaskan tidak akan ada intervensi darinya.  

"Yang menentukan rakyat, semua memiliki hak untuk memilih dan dipilih, cari partai saja masih kesulitan (Gibran)," kata Jokowi dalam acara diskusi dengan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020.

Jokowi: Ini kompetisi, pertandingan, bisa menang bisa kalah dan saya enggak akan kampanye.

Seperti diketahui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka akan mencalonkan diri di Pilkada Wali Kota Solo 2020. Sedangkan menantu Jokowi, Bobby Afif Nasution juga akan mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan. 

Baca juga: Bibit Dinasti Politik di Keluarga Jokowi

Presiden Jokowi  dan Gibran Rakabuming RakaPresiden Jokowi (kanan) dan putranya Gibran Rakabuming Raka (kiri) saat santap siang bersama di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019. (Foto: BPMI Setpres)

Sedangkan kerabatnya, Wahyu Purwanto disebut-sebut akan mencalonkan diri menjadi Bupati Gunungkidul. Selanjutnya paman dari Bobby, yakni Doli Sinomba Siregar akan mencalonkan diri sebagai Bupati Tapanuli Selatan, Sumatera Utara

"(Wahyu Purwanto) enggak dikaitkan dengan saya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi menegaskan, tidak akan ikut turun berkampanye. 

"Enggak (kampanye), kerjaan banyak," ucapnya. 

Dia mengaku tidak akan membantu Gibran yang rencananya bakal maju dari partai yang sama dengan Presiden Jokowi yaitu PDI Perjuangan (PDIP). 

"Cari partai saja kesulitan. Saya tidak bantu. Kalau tidak ada partai ya tidak bisa maju, memang bisa lewat jalur independen tapi kan bekerja apapun harus 'approval' DPRD dan di situ ada fraksi-fraksi dari partai," katanya.

Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Bantah Ada Politik Dinasti

Jokowi beranggapan saat ini rakyat sudah semakin cerdas untuk memilih siapa yang diinginkan untuk menjadi pemimpinnya. 

"Jadi sekali lagi tidak ada namanya, pilihan rakyat siapapun, kalau tidak dikehendaki rakyat ya tidak akan jadi. Cari partai masih kesulitan itu pertama, kedua rakyat pintar-pintar, cerdas dari pengalaman pilpres dan pilkada memberikan pembelajaran politik sangat bagus untuk rakyat mana yang baik dipilih yang tidak baik tidak. Ini kompetisi, pertandingan, bisa menang bisa kalah dan saya enggak akan kampanye," kata Jokowi. []

Berita terkait
Gibran-Bobby Nyaleg, PAN Tepis Isu Dinasti Politik
PAN tepis isu Jokowi akan membangun dinasti politik setelah Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution nyaleg di Pilkada 2020.
Jan Ethes dan AHY, Penerus Dinasti Politik Berikutnya
Nama Jan Ethes dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berpotensi menjadi suksesor dinasti politik keluarga masing-masing.
Empat Anaknya Maju Caleg, Amien Rais Bangun Dinasti Politik?
"Apalagi dinasti yang salah, anaknya tidak punya pengalaman, diberikan jabatan politik, kursi caleg nomor satu tapi tidak bisa berbuat apa-apa," urai Pangi.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.