Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar masyarakat bisa saling membantu satu sama lain di tengah bencana non-alam dengan merebaknya wabah virus corona jenis baru (Covid-19) di Indonesia.
"Kepada daerah dan lingkungan yang telah ada (korban) terinfeksi agar membantu saudara-saudara kita yang terinfeksi, untuk bisa mengisolasi diri dan memberikan bantuan yang memadai," ucap Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 20 Maret 2020.
Menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar mengurangi risiko penularan virus corona.
Baca juga: Pasien Covid-19 Naik Lagi, 369 Positif, 32 Meninggal
Dia menekankan agar masyarakat bisa lebih memerhatikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona lebih lanjut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali mengingatkan agar masyarakat mengurangi kegiatan yang melibatkan orang banyak di luar ruang demi menekan angka penularan virus corona.
"Saya minta kepada daerah dan lingkungan yang belum terinfeksi Covid-19, untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar mengurangi risiko penularan virus corona," tutur Jokowi.
Sebelumnya, ada tiga poin penting yang perlu digarisbawahi menurut Jokowi. Salah satunya yaitu mengurangi aktivitas yang melibatkan orang banyak.
Baca juga: Jokowi Siapkan 5 Juta Obat Mengatasi Covid-19
"Kita terus menggencarkan sosialisasi menjaga jarak, social distancing dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran Covid-19," ucap Jokowi dalam ratas yang membahas laporan Tim Gugus Tugas COVID-19.
Pemerintah telah mengumumkan jumlah pasien yang positif terinfeksi Covid-19, pada Jumat, 20 Maret 2020, bertambah sebanyak 60 orang. Dengan demikian, jumlah pasien positif corona yang menyebar dari beberapa daerah di Indonesia menjadi 369 orang, dengan rincian 32 orang meninggal dunia, dan 17 orang dinyatakan sembuh.
"Secara garis besar saya sampaikan ada penambahan kasus baru yang kita dari 19 Maret pukul 12.00 sampai 20 Maret siang ini. Ada 60 kasus baru. Sehingga total kasus 369," kata Juru Bicara Pemerintah untuk virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. []