Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dari 78 laboratorium sampai saat ini baru 29 laboratorium yang dapat dipakai untuk mengetes spesimen virus corona atau Covid-19 lewat metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dahulu 3 sekarang sudah meloncat menjadi 29 tempat, dari 78 yang dipersiapkan.
Jokowi mengatakannya saat membuka rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta yang disiarkan melalui YouTube, Senin 13 April 2020.
"Saya mendapatkan laporan bahwa sekarang memang sudah diperbanyak untuk tempat labnya. Dahulu 3 sekarang sudah meloncat menjadi 29 tempat, dari 78 yang dipersiapkan. Tes PCR sampai hari ini sudah menjangkau 26.500 tes, ini juga lompatan yang baik tetapi saya ingin agar setiap hari paling tidak kita bisa mengetes lebih dari 10 ribu," kata Jokowi.
Jokowi berharap makin banyak laboratorium untuk mengetes PCR maka penumpukan spesimen dapat dihindarkan. "Saya ingin tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel, terutama di daerah episentrum," ujarnya.
Jokowi menjelaskan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini telah melakukan pengadaan 18 tes PCR. Alat untuk percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia itu, kata Jokowi, harus dimanfaatkan dengan baik.
"Saya sangat menghargai pengadaan 18 buah alat tes PCR cepat yang dilakukan oleh Kementerian BUMN. Minggu ini saya kira 123 alat itu sudah bisa diinstall, sehari satu alat bisa 500 PCR, berarti kalau 18 berarti per hari bisa mengetes 9 ribu PCR per harinya, ini sangat baik, " tutur mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 tersebut.
Hingga Minggu 12 April 2020, pasien positif corona di Indonesia mencapai 4.241 kasus. Jumlah itu termasuk sembuh bertambah 73 orang menjadi 359 orang. Sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia mengalami peningkatan menjadi 373 orang. []